Pergantian kurikulum negara jepang dilakukan dengan cara pertimbangan yang mantap sehingga meminimalisir kesalahan dalam pembaharuan kurikulum. sedangkan di indnesia perkembangan kurikulum mungkin memang di pertimbangkan juga sedemikian rupa tetapi terlihatnya seperti sembarangan dan tidak dipikirkan dengan matang karena setiap tahun pasti ada pergantian kurikulum dan saat pergantian menteri pendidikan yang baru kurikulum pun ikut mengalami pergantian. Hal ini membuat tidak stabilnya sistem pendidikan kita karena terlihat sangat labil mengenai perubahan yang cepat dari kurikulum sistem pendidikannya. Anak didik pun kebingungan dan kesulitan dengan pembaharuan yang tiap tahunnya berbeda
Selain daripada itu masih banyak lagi faktor yang menyebabkan indonesia menempati sistem pendidikan di peringkat ke-5 dari bawah. Contohnya seperti sumber daya manusia atau tenaga pendidik yang kurang memadai dan kurang berkualitas, fasilitas penunjang belajar yang masih sangat amat kurang dan pendidikan wajib masih diharuskan dengan biaya sehingga banyak anak yang kurang mampu kesulitan untuk melanjutkan pendidikan. Padahal di Indonesia telah lahir banyak ahli ilmu pendidikan yang seharusnya mampu membawa sistem pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik. Salah satu cara untuk membawa sistem pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik yaitu dengan membandingkannya dengan negara dengan sistem pendidikan yang lebih baik seperti Jepang.
Hasil perbandingan sistem pendidikan antara negara jepang dan indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang yang belum menanamkan dan mengutamakan moral harusnya lebih mengutamakan pembentukan norma dan moral warga negara karena dengan menjunjung tinggi hal ini dapat menciptakan generasi yang lebih baik lagi. Jika ingin pendidikan kita lebih maju tanam kan dahulu moral bangsa.
Terimakasih semoga membantu membuka wawasan dan pandangan anda mengenai sistem pendidikan negara indonesia yang selama ini hanya berkembang tanpa bertumbuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H