Mengulik Sedikit Seri Cerita Kenangan Terbaru Nh. Dini

Nyamperin matahari

Dari satu sisi

Memandang insan

Dari segenap jurusan...-Rendra, April, 2003. (Pembuka Dari Ngalian ke Sendowo)

 

Seri cerita kenangan dari Nh. Dini terbit. Menyapa siapa saja yang menggemari karya pengarang kelahiran Sekayu, Semarang ini. Kali ini, diberi judul 'Dari Ngalian ke Sendowo'. Di buku ini, Nh. Dini menceritakan tentang perjalanan spiritualnya dalam menapaki usia senja. 

Dimulai kepindahannya ke Ngalian. Tinggal dengan beberapa anak asuh yang diharapkan bisa membantunya dalam beberapa hal, hanya saja ternyata tak sesuai dengan harapannya. Serangkaian hal yang dialami di Ngalian, membuat Dini ingin mencari tempat tinggal yang baru. Tempat tinggal yang nyaman untuknya.

 Setelah menetapkan hati, akhirnya sebuah wisma di daerah Sendowo Jogja, dipilih Dini menjadi tempat tinggalnya yang baru. Namun semua itu tak sejalan dengan apa yang diinginkannya. Kebisingan, ketidak sesuaian sebuah wisma untuk lansia menyebabkan sedikit banyak Nh. Dini terganggu. Ketentraman yang diharapkan pupus sedikit demi sedikit.

Pola pikir yang maju dalam bidang yang digelutinya, dengan bahasa entah menggelitik entah menghentak dituturkan Nh. Dini di beberapa bagian.

Tapi di Indonesia, tidak pernah terjadi hal itu. Selalu deklamasi sajak, pembacaan puisi-lah yang menjadi obsesi panitia penyelenggara kegiatan pertemuan-pertemuan kesenian. Entah ini disebabkan karena mereka picik, tidak mengetahui bahwa genre atau jenis-jenis ciptaan dalam sastra tersebut juga sangat dihargai di luar negeri. (hlm. 86).

 

Seperti semua novel karangannya, seorang Nh. Dini cukup jeli dalam menjelaskan segala sesuatu yang pernah dialaminya. Setting atau latar cerita diceritakan cukup detil dan apik di novel ini. Pengalaman-pengalaman beliau saat menerima penghargaan dari ratu Sirikit, SEA Writers Awards sampai ketika beliau sakit dan harus mondok di rumah sakit.

 

Dari Ngalian ke Sendowo adalah rentetan kilasan dari kehidupan sastrawati Nh. Dini. Sebuah karya yang terbit Mei 2015 lalu ditengah berita simpang siur tentang hubungan dengan anak-anaknya, terutama dengan Pierre Padang Coffin, sutradara Minions. Banyak berita yang agaknya kurang benar dan berlandaskan menebak-nebak saja tentang hubungan ibu dan anak ini.

Buku ini tersedia di toko buku. Cetakan pertama Mei 2015. 

Tapi yang jelas, buku ini membuktikan bahwa di ambang usia ke 80 tahun, Nh. Dini masih menjaga staminanya dalam dunia kasusastran.