Berbekal pengalaman menerbitkan buku " Bagaimana Konselor Sekolah Bersikap?" Aku menjadi mencoba kembali mengajak untuk kerja sama.
Mingguan bahkan bulan tak jua dapet balasan.lolos atau tidak. Sempe down,karena bagiku walau naskah buku sudah jadi tapi kalau Belum lolos terbit belumlah memenuhi angan angan ku.
Jawaban finish aku terima, naskah tidak bisa diterbitkan karena mereka kesulitan dalam pemasaran.. Oh my God.. Sempat kaget karena tidak semulus penerbitan buku "Bagaimana Konselor Sekolah Bersikap".
Aku coba ke penerbit lain. Alhamdulillah nya zaman udah canggih.. Via email membuat kemudahan. Karena tidak perlu datang langsung ke penerbit nya. Jawaban tidak perlu nunggu bulan. Langsung dijawab naskah tidak lolos penilaian.
Coba lagi dengan. Memilih penerbit lain..jawaban juga tidak segera aku dapatkan
Tapi setelah mendapatkan jawaban.aku serasa dapet kesempatan. Karena isinya bukan menolak. Tapi hanya mengkritik bahasa yang aku gunakan dan perlu foto
Kesempatan itu tidak aku buang.aku bilang kasih aku waktu untuk merevisi dan abdrakadabra...naskah jadi..justru malah lebih berisi karena isi naskah aku praktikkan dalam pembelajaran.. Jadi malahdibutuhkan..r efek yang terjadi.bukan hanya teori..tapi sudah praktik.
Kirim lagi revisinya daaaaaaaan yang ditunggu.. Jawaban diterima dan lolos...
Alhamdulillah..
Dengan waktu yang juga tidak sebentar karena harus pakai proses edit sampai lebih dari satu..dan kirim balik ubo rampe yang dibutuhkan. Akhirnya angan angan itu terwujud di penghujung tahun 2017. Buku kedua dengan judul " 77 games berkarakter dalam bimbingan dan konseling " yang benar benar di tulis di rumah menulis..Tabik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H