Mohon tunggu...
Arti Anjani
Arti Anjani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program studi pengembangan masyarakat islam

Saya memiliki hobi membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ikatan-Ikatan Sosial dalam Pandangan Islam

6 November 2024   06:20 Diperbarui: 6 November 2024   06:29 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

katan sosial merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Dalam pandangan Islam, ikatan sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana interaksi antarindividu, tetapi juga sebagai bagian dari ibadah yang memperkuat hubungan antar sesama dan dengan Allah SWT.

Berbagai dimensi ikatan sosial dalam Islam, termasuk konsep persaudaraan, solidaritas, dan tanggung jawab sosial.

1. Persaudaraan dalam Islam

Salah satu ikatan sosial yang paling mendasar dalam Islam adalah persaudaraan. Dalam Al-Qur'an Surah Al-Hujurat ayat 10, Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang beriman itu adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat."

Ayat ini menekankan pentingnya persaudaraan di antara sesama Muslim, yang seharusnya saling mendukung dan membantu satu sama lain. Konsep ini tidak hanya terbatas pada hubungan antarindividu tetapi juga mencakup komunitas yang lebih luas.

2. Solidaritas Sosial

Islam juga mengajarkan pentingnya solidaritas sosial. Salah satu bentuk nyata dari solidaritas ini adalah zakat, yaitu kewajiban memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 177, Allah SWT menekankan bahwa kebaikan tidak hanya terkait dengan ibadah ritual, tetapi juga mencakup memberikan bantuan kepada orang miskin, anak yatim, dan mereka yang membutuhkan.

Zakat berfungsi sebagai mekanisme untuk mengurangi kesenjangan sosial dan menciptakan kesejahteraan di dalam masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Islam sangat memprioritaskan kesejahteraan sosial dan mengajak umatnya untuk peduli terhadap sesama.

3. Tanggung Jawab Sosial

Dalam Islam, setiap individu memiliki tanggung jawab sosial terhadap komunitasnya. Konsep amar ma'ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran) merupakan prinsip yang sangat penting. Dalam Surah Al-Imran ayat 104, Allah SWT berfirman:

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, dan menyuruh yang ma'ruf serta mencegah dari yang munkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Ayat ini menekankan pentingnya peran aktif individu dalam membangun masyarakat yang baik dan bermoral. Tanggung jawab sosial ini menciptakan ikatan yang kuat antarindividu dalam masyarakat, di mana setiap orang berusaha untuk saling memperbaiki.

4. Membangun Komunitas

Islam mendorong umatnya untuk membangun komunitas yang harmonis. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:

"Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya; ia tidak boleh menzalimi dan tidak boleh membiarkannya terzalimi."

Hadis ini menggarisbawahi pentingnya menjaga keharmonisan dan saling melindungi terhadap sesama muslim.Dengan saling menghormati dan mendukung,sesama Muslim dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Dikutip dari buku Perilaku Mujahadah An-Nafs, Husnuzan dan Ukhuwah oleh Ma'sumatun Ni'mah, ukhuwah terbagi menjadi tiga macam yaitu:

1. Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah Islamiyah artinya persaudaraan antar sesama umat Islam atau persaudaraan yang terikat oleh akidah/keimanan tanpa membedakan golongan. Seseorang yang menyatakan dirinya beriman, secara langsung ia terikat persaudaraan dengan orang seiman sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW:

:

Artinya: Dari Anas ra. dari Nabi saw. yang bersabda: Tidak sempurna keimanan seorang dari kalian, hingga ia mencintai untuk saudaranya sebagaimana ia mencintai untuk dirinya sendiri. (HR Imam Bukhari)

Ukhuwah islamiyah memiliki beberapa tingkatan. Berikut tingkatan dalam ukhuwah islamiah:

a).Ta'aruf, yaitu saling mengenal sesama manusia.

b).Tafahum, yaitu saling memahami.

c).Ta'awun, yaitu saling membantu dalam kebaikan dan meninggalkan keburukan.

d).Takaful, yaitu merasa saling melengkapi dan menjamin satu sama lain.

2. Ukhuwah Insaniyah

Ukhuwah Insaniyah artinya persaudaraan antar sesama manusia tanpa membedakan agama, suku, ras dan golongan. Persaudaraan ini cenderung berdasarkan pada jiwa kemanusiaan karena manusia memiliki rasa kasih sayang kepada sesama.

Jika ukhuwah Insaniyah tidak dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan, akan muncul keserakahan dan pertikaian. Ukhuwah insaniyah harus dilandasi oleh kesadaran bahwa seluruh umat manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT.

3. Ukhuwah Wataniyah

Ukhuwah Wataniyah artinya persaudaraan sebangsa dan setanah air tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat dan budaya. Semua warga negara bersaudara karena berbangsa satu.

Persaudaraan sebangsa ini sangat penting untuk dipelihara demi menjaga keamanan dan ketentraman suatu negara. Selain itu, sikap toleransi dan tenggang rasa sangat mendukung terwujudnya ukhuwah Wataniyah.

Interaksi manusia dengan sesamanya harus didasari keyakinan bahwa semua manusia adalah bersaudara, dan bahwa anggota masyarakat Muslim juga Baling bersaudara. Ukhuwah mengandung arti persamaan dan keserasian dalam banyak hal. Karenanya persamaan dalam keturunanmengakibatkan persaudaraan, dan persamaan dalam sifat-sifat juga membuahkan persaudaraan.(Muhamad Chirzin,,2007)

Faktor penunjang lahirnya persaudaraan dalam arti luas maupun sempit adalah persamaan. Semakin banyak persamaan, semakin kokoh pulapersaudaraan. Persamaan dalam cita dan rasa merupakan faktor yang sangat dominan yang menjadikan seorang saudara merasakan derita saudaranya.Keberadaan manusia sebagai makhluk sosial, perasaan tenang dan nyaman berada bersama jenisnya dan dorongan kebutuhan ekonomi bersama juga menjadi faktor penunjang rasa persaudaraan itu. Islam menekankan hal-hal tersebut dan menganjurkan untuk mencari titik singgung dan titik temu, baik terhadap sesama Muslim, maupun terhadap non-Muslim.(Muhamad Chirzin,2007)

Kesimpulan

Ikatan sosial dalam pandangan Islam lebih dari sekadar hubungan antarindividu; ia merupakan fondasi kehidupan sosial yang seharusnya dibangun atas dasar kasih sayang, solidaritas, dan tanggung jawab. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, umat Islam dapat menciptakan masyarakat yang harmonis, adil, dan sejahtera. Melalui persaudaraan, solidaritas, dan tanggung jawab sosial, ikatan antarindividu dapat diperkuat, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua.ikatan sosial dalam pandangan Islam yaitu setiap manusia pasti cenderung dan bergantung satu sama lain tidak ada yang bisa hidup sendiri. Mereka bergantung satu sama lain dalam aspek sosial apapun,saling menolong, berkeluarga, berteman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun