Mohon tunggu...
Mochdar Soleman
Mochdar Soleman Mohon Tunggu... Dosen - Menulislah selagi masih ada kesempatan untuk menulis

Saya menyelesaikan studi Strata Satu (S1) Jurusan Ilmu Politik Universitas Nasional tahun 2008, dan Studi Strata Dua (S2) Jurusan Magister Ilmu Politik Universitas Nasional tahun 2016, dan senang menuangkan kata-kata hati tak bermakna dalam tulisan pendek

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rembulan di Matahari

22 Mei 2016   18:04 Diperbarui: 22 Mei 2016   19:35 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rembulan di Matahari

Pancarkan sinarnya

Terangi seisi Matahari

Alihkan kilauannya

 

Rembulan di Matahari

Uraikan detakan jantung

Cairkan suasana

Regangkan ketegangan

 

Rembulan di Matahari

Setanpun jadi malaikat

Sang kikirpun jadi Dermawan

Bahkan iblispun terpesona

 

Rembulan di Matahari 

Tak sepatah kata terucap

Ternganga bak tak bernyawa

Terperanga dalam kilau mu

 

Rembulan di Matahari

Wangimu merebak seisi Matahari

Pesonamu memantik nurani

Keindahanmu menerangi Matahari

 

Rembulan di Matahari

Kecantikanmu tak terukur dengan kata-kata

 

Rembulan di Matahari

Merayu hati

Meminta cinta

Merenggut imajinasi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun