Mohon tunggu...
Artha Titi Sagita
Artha Titi Sagita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan

PGSD 2F

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Keluarga terhadap Pendidikan Karakter

20 April 2021   14:30 Diperbarui: 20 April 2021   14:49 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam tri pusat pendidikan peran keluarga merupakan salah satu pilarnya, karena lingkungan keluarga dapat membentuk baik buruknya manusia agar berkembang dengan baik dalam beretika, melalui pendidikan keluarga pula karakter anak dapat terbentuk dengan baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat. Lingkungan keluarga menyiapkan dan memberikan pendidikan untuk anak agar menjadi generasi penerus yang terdidik. Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap keberhasilan prestasi anak karena lingkungan keluarga dijadikan sebagai sumber pengetahuan anak. 

Peran keluarga penting untuk menetukan proses pendidikan anak sehingga dapat membentuk pola sikap dan pribadi yang baik dilingkungan sekolahnya. Pendidikan karater adalah usaha manusia untuk mendidik potensi anak ang berguna membangun karakter pribadinya sehingga dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitar. Pendidikan karakter dianggap sebagai perwujudan perasaan, perkataan, pikiran, sikap dan perbuatan yang didasari oleh norma, hukum, dan budaya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk menghindari terjadinya perilaku negatif dan membentuk individu yang bermoral.

Pendidikan karakter selalu berkaitan dengan lingkungan keluarga karena lingkungan keluarga adalah lingkungan yang pertama dalam membentuk karakter seseorang. Keluarga memiliki peranan penting untuk proses pembentukan karakter seseorang berdasarkan nilai agama, moral, sosial dan budaya.

Tanpa disadari, anak dapat belajar dan menyerap berbagai informasi dari lingkungan terdekatnya. Sikap orangtua mempengaruhi karakter anak dalam hal baik maupun yang buruk, maka dari itu sebagai orangtua harus dapat menjaga sikap dihadapan anaknya. Hal ini yang menyebabkan keluarga mempunyai peran penting dalam pendidikan karakter anak. Manfaat pendidikan karakter, antara lain:

  1. Menjadi pribadi yang bertanggung jawab.
  2. Untuk melatih mental dan moral.
  3. Membentuk dan menguatkan karakter seseorang.
  4. Dapat bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
  5. Mengetahui hal positif dan negatif.
  6. Membentuk individu yang berkualitas sebagai generasi penerus bangsa.
  7. Bijak dalam mengambil tindakan.
  8. Dapat bekerja sama dengan baik.
  9. Mengetahui dan memahami karakter diri sendiri.
  10. Membentuk individu yang dapat toleransi terhadap perbedaan.

Orangtua perlu menanamkan nilai-nilai dalam pendidikan karakter seperti tanggung jawab, peduli, religius, tolerasi, dan lain sebagainya. Orang tua juga dapat menggunakan metode berikut untuk menanamkan karakter pada anak, antara lain:

1. Komunikasi                                                                           

Cara melakukan komunikasi yang efektif dengan anak dapat dilakukan dengan memberikan anak kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya, menyimak dengan baik, menggunakan bahasa yang baik dan berbicara dengan singkat dan jelas. Hal ini dilakukan untuk menghindari masalah dengan anak karena komunikasi yang salah/diskomunikasi. Dengan komunikasi yang efektif dalam keluarga dapat menciptakan keharmonisan sehingga anak tidak sungkan untuk berbagi keluh kesah dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya.

2. Keteladanan                                                           

Keteladanan dapat dilakukan dengan cara memberikan contoh yang benar dalam berbicara, bersikap dan berpikir.

3. Kedisiplinan                                                              

Orangtua perlu membiasakan anak untuk melakukan sesuatu dengan disiplin sejak dini. Orangtua perlu membuat kesepakatan dengan anak untuk melakukan sesuatu agar anak tidak merasa terbebani dengan tanggung jawab tersebut. Contohnya sholat tepat waktu, menyapu dan mencuci piring.

4. Nasihat                                                                      

Memberikan nasihat pada anak dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang halus agar anak mau mendengarkan dan mengerti.  Contoh nasihat yang diberikan orangtua kepada anaknya adalah jangan lupa untuk beribadah di mana pun dan kapan pun.

5. Penghargaan dan hukuman                          

Penghargaan dapat diberikan ketika anak melakukan perbuatan baik atau yang diharapkan baik. Penghargaan dapat berupa materil seperti uang dan mainan, sosial seperti pujian dan pelukan serta kesempatan lebih seperti liburan. Hukuman dapat dilakukan ketika anak berbuat salah dan melanggar peraturan. Tetapi hukuman yang diberikan harus dapat membuat anak menjadi lebih baik kedepannya dan tidak dengan kekerasan yang melukai fisik dan batin anak.

Orangtua memiliki tanggung jawab untuk membentuk karakter anak-anaknya. Orang tua harus mampu membagi waktunya dengan baik untuk anak karena dengan adanya perkembangan jaman, yang menyebabkan terjadinya pergeseran nilai kebudayaan pada masyarakat yang dikhawatirkan dapat melunturkan moral dan etika anak. Beberapa kendala pendidikan karakter seperti pengasuhan yang kurang baik, hubungan orangtua dengan anak tidak dekat, kondisi pernikahan orang tua yang tidak harmonis, kondisi sosial ekonomi yang kurang dan pengaruh teknologi. Meskipun mengalami kendala-kendala tersebut orangtua tidak boleh melepas tanggung jawabnya untuk membentuk pendidikan karakter anak.

Bukan hanya disekolah, lingkungan keluarga juga berperan penting dalam pendidikan karakter anak. Anak adalah cerminan dari orangtuanya, maka sebagai orang tua harus dapat menjaga sikap dihadapan anak-anaknya. Pendidikan karakter diharapkan mampu untuk membentuk individu yang bermoral sesuai dengan agama, norma, sosial, dan budaya. Pendidikan karakter juga bertujuan untuk menghindari perilaku negatif agar dapat terbentuk generasi muda sebagai penerus bangsa yang terdidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun