Dengan otomasi logistik yang diterapkan di TMS, maka customer akan mendapatkan informasi tracking kendaraan secara real time, proses auto pick-up, jaminan asuransi dan perhitungan transportasi berdasarkan kebutuhan yang bisa dikustomisasi. Dengan demikian customer akan mendapatkan secara tepat biaya yang dikeluarkan dan juga customer akan mendapatkan informasi kapan sampai di tujuan dengan notifikasi yang diberikan secara otomatis.
4. Akses Data secara real time
Ketika data bisa diakses secara real time dan ditunjang dengan kemampuan menghasilkan report, maka akan ada nilai tambah untuk membuat keputusan bisnis menjadi lebih baik berdasarkan trend dan history yang telah terjadi. Semisal kita mempunyai sebuah data mengenai porsi penggunaan kendaraan dari perusahaan A sebanyak 75 %, dari data tersebut kita mendapatkan bahwa pemilihan perusahaan A Karen harga yang lebih bersaing. Di data lain kita mendapatkan bahwa 20 % pengiriman yang dilakukan oleh perusahaan A terlambat sampai ke tujuan. Dengan asumsi tersebut, tentu saja kita akan berpikir panjang jika akan menggunakan perusahaan A karena tingginya angka keterlambatan. Proses inilah yang didukung oleh otomasi, sehingga dengan satu kali klik, tim kita akan mendapatkan data yang diinginkan dan memberikan bantuan untuk melakukan pengambilan keputusan.
5. Kontrol terhadap organisasi
Dengan logistik yang terotomatisasi, maka kontrol dapat diterapkan. Kontrol diterapkan dengan melakukan implementasi rule yang telah disetup di awal, sehingga optimalisasi bisa tercapai. Misalnya dalam penerapan manajemen transportasi, penentuan harga dan penetapan resiko minimal yang akan dihadapi. Hal-hal tersebut akan menjadi panduan untuk melakukan optimalisasi perencanaan dan panduan penetapan rute. Rule tersebut tentu saja diperoleh dari logistics expert yang ada dan dilakukan pengolahan melalui aplikasi TMS.
6. Kecepatan dan Skalabilitas
Dengan penerapan otomatisasi secara penuh di dalam TMS, maka tidak diperlukan lagi resource tambahan yang banyak untuk melakukan manajemen di departemen transportasi. Bahkan ketika bisnis semakin berkembang, TMS dapat dengan mudah mengakomodasi perkembangan bisnis tersebut dengan hanya menambahkan user baru saja. Selain itu, kecepatan dalam invoicing adalah nilai tambah dalam penerapan otomatisasi. Bukan tidak mungkin proses invoicing dapat dilakukan dalam seminggu saja, tanpa perduli berapapun banyaknya shipment yang dilakukan di tiap lokasi. Hal inilah yang memudahkan fungsi kontrol dari CFO.
Baca artikel logistik yang lainnya di Artha Nugraha
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI