Mohon tunggu...
Arta Yenta Harefa
Arta Yenta Harefa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Akuntansi/Universitas Mercu Buana/ NIM (43223010204)

Mahasiswa Sarjana S1-Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E, Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 2 - Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristotle

25 Oktober 2024   01:43 Diperbarui: 25 Oktober 2024   03:11 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Dokpri, Prof. Apollo UMB
Dokpri, Prof. Apollo UMB

Preposisi Gaya Kepemimpinan (13)

  • Pada preposisi gaya kepemimpinan yang ketiga belas ini dikatakan bahwa disiplin, tertib, sesuai aturan, sesuai taat prosedur akan menghasilkan kebebasan. Maknanya adalah eorang pemimpin yang mampu menanamkan disiplin dan keteraturan akan menciptakan lingkungan yang sehat, dimana semua orang akan memahami peran dan tanggungjawab masing-masing. Ketika aturan dan prosedur diikuti dengan konsisten, hal ini akan dapat meminimalisir kekacauan, kesalahan, serta pemborosan. Sehingga organisasi akan lebih fokus pada pencapaian tujuan jangka panjang.

Apabila pondasi berupa disiplin dan kepatuhan sudah kokoh, anggota tim atau organisasi dapat lebih bebas mengambil inisiatif dan menjalankan tanggung jawab mereka, karena mereka tidak lagi terbebani oleh masalah-masalah dasar yang seharusnya sudah diatasi oleh disiplin itu sendiri. Kebebasan ini bukan berarti tanpa batas, melainkan kebebasan untuk bertindak dengan penuh tanggung jawab dalam kerangka yang sudah ditentukan.

Preposisi Gaya Kepemimpinan (14)

  • Pada preposisi gaya kepemimpinan yang keempat belas ini dikatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki harapan(cita-cita) adalah mimpi saat manusia bangun. Maksundnya ialah bahwa sekalipun ia adlah seotrang pemimpin, ia juga harus memiliki harapan atau cita-cita yang ingin dicapainya, terutama harapan untuk memajukan organisasi atau lingkungan yang lebih sejahtera lagi misalnya.

Seorang pemimpin tidak hanya bermimpi tentang perubahan atau perbaikan, tetapi juga bekerja keras untuk mewujudkannya dengan langkah-langkah nyata dan strategi yang efektif. 


Dokpri, Prof. Apollo UMB
Dokpri, Prof. Apollo UMB


Preposisi Gaya Kepemimpinan (15)

  • Pada preposisi gaya kepemimpinan yang kelima belas ini dikatakan bahwa Jadilah bawahan yang baik, maka akan bisa menjadi pemimpin yang baik (mau dipimpin dan memimpin) "Dia yang tidak bisa jadi pengikut yang baik, tidak bisa menjadi pemimpin yang baik." Maksudnya ialah, jika dirimu sendiri ingin menjadi pemimpin, biasakan dirimu terlebih dahulu untuk dapat dipimpin.

Seseorang yang mudah untuk dipimpin atau dapat menjadi pengikut yang baik, adalah seseorang yang bisa dikatakan akan menjadi calon pemimpin, atau layak sebagai pemimpin, karena hal ini membuktikan bahwa ia memiliki sifat yang disiplin, taat aturan, dan bisa menjadi contoh bagi orang lain.

Seseorang yang mudah untuk di didik atau dipimpin biasanya adalah orang-orang yang mempunyai karakter baik dan mau untuk terus belajar hal-hal baru. Ini membuktikan bahwa ia akan menjadi orang yang dapat berpikir seacara kritis dan baik.

Preposisi Gaya Kepemimpinan (16)

  • Pada gaya kepemimpinan yang keenam belas ini, dikatakan bahwa kesabaran itu pahit, tapi buahnya manis. Kesabaran adalah tidak terlalu sering mengetuk-ngetukkan jari dan melihat jam, melainkan sedang melakukan suatu aktivitas sambil menuunggu perkemangan lain diwaktu yang bersamaan.

Maksudnya adalah bahwa seorang pemimpin tentu saja sering menghadapi berbagai situasi sulit yang membutuhkan ketahanan mental dan emosi yang ekstra. Kesabaran maksudnya mampu menahan diri, tidak beraksi secara berlebihan, dan selalu tenang dalam mengambil keputusan, sekalipun saat berada dibawah tekanan.

Pada proses ini mungkin akan terasa lebih berat, karena memerlukan pengendalian diri yang tinggi, namun dengan kesabaran ini nanti akan menghasilkan keputusan yang lebih bijak dan berdampak positif dalam jangka panjang.


Dokpri, Prof. Apollo UMB
Dokpri, Prof. Apollo UMB

Preposisi Gaya Kepemimpinan (17)

  • Pada preposisi yang ketujuh belas ini, dikatakan bahwa Anda tidak akan pernah melakukan apapun di dunia ini tanpa keberanian. Itu adalah kualitas pikiran terbesar setelah kehormatan. Pemimpin harus berani. Maksudnya adalah bahwa seorang pemimpin harus memiliki keberanian untuk mengambil keputusan yang sulit, menghadapi tantangan, dan bertindak dengan integritas, meskipun ada risiko atau konsekuensi yang mungkin timbul.

Pemimpin yang berani dapat menyampaikan visi dan keputusan mereka dengan jelas. Kepemimpinan yang berani akan berdampak positif bagi orang lain, karena sangat penting untuk membangun kepercayaan, serta dapat memotivasi para anggota dan akan mudah untuk mencapai tujuan atau harapan.

Keberanian akan membawa seorang pemimpin kepada kehormatan yang baik, karena telah berani dalam mengambil suatu keputusan dengan mempertimbangkan segala resiko dan konsekuensinya secara matang dan tepat.

Peposisi Gaya Kepemimpinan (18)

  • Pada preposisi yang kedelapan belas ini, dikatakan bahwa kesenangan pada pekerjaan menempatkan kesempurnaan dalam pekerjaan. Maksudnya adalah bahwa ketika seorang pemimpin menikmati apa yang mereka lakukan, mereka cenderung menghasilkan hasil yang lebih baik dan berkualitas. Tentu saja ini yang dikatakan bahwa tujuan kepemimpinan adalah untuk mencapai kebahagiaan.

Kesenangan dalam pekerjaan sering kali mendorong kreativitas. Pemimpin yang merasa senang akan lebih cenderung untuk berpikir di luar kotak dan mengembangkan solusi inovatif, yang dapat meningkatkan kualitas hasil kerja. Pemimpin yang menikmati pekerjaan akan lebih termotivasi untuk melakukan tugas dengan baik. Mereka cenderung berkomitmen lebih tinggi terhadap hasil akhir, yang dapat berkontribusi pada kesempurnaan dalam pelaksanaan tugas.

Pada dasarnya, kesenangan dalam pekerjaan tidak hanya meningkatkan kinerja individu pemimpin, tetapi juga berdampak positif pada tim dan organisasi secara keseluruhan, mendorong pencapaian yang lebih tinggi dalam kualitas dan kesempurnaan pekerjaan.


Bagaimana Cara Penerapan Gaya Kepemimpinan Aristotle Dalam Diri Sendiri?

Penerapan gaya kepemimpinan Aristoteles dapat dilakukan melalui beberapa langkah dan prinsip yang mencerminkan filosofi dan filosofi Aristoteles. Berikut beberapa cara penerapannya

  • Refleksi Diri

Luangkan waktu untuk merenungkan pengalaman dan keputusan yang diambil. Mana yang berhasil dan mana yang tidak? Belajar dari pengalaman ini akan membantu memandu keputusan di masa depan. Gabungkan pengetahuan dan pekerjaan. Usahakan untuk tahu cara menggabungkan pengetahuan yang Anda miliki dengan pekerjaan yang tepat. Artinya tidak hanya memahami teori saja, namun juga menerapkannya pada situasi nyata.

  • Tetapkan visi dan tujuan yang jelas

Tetapkan visi dan misi Anda. Apa yang ingin Anda capai dalam jangka pendek dan panjang? Tujuan yang jelas akan memandu tindakan dan keputusan sehari-hari dengan lebih mudah.

Jika Anda memimpin orang lain, Anda harus mengomunikasikan visi dan tujuan dengan jelas kepada tim Anda atau orang-orang yang bersama Anda, suapaya tidak ada kesalahpahaman antar orang-orang dalam organisasi atau kelompok.

  • Ambil risiko yang diperhitungkan

Jangan takut untuk membuat keputusan yang sulit atau berisiko. Karena seorang pemimpin harus memiliki sikap pemberani dan tegas. Pertimbangkan kemungkinan hasil dan bersiap menghadapi tantangan yang muncul. Seorang pemimpin harus memiliki rasa optimis terhadap apa yang mungkin terjadi, bahkan ketika situasinya sulit. Percayalah, dengan usaha dan strategi yang tepat, Anda bisa mencapai hal yang mustahil atau yang tidak mungkin menjadi mungkin.

  • Menerapkan prinsip etika dalam pengambilan keputusan

Pastikan setiap keputusan didasarkan pada nilai etika yang kuat. Ini membangun kepercayaan dengan kolega dan tim Anda. Pengambilan keputusan yang tepat akan menambah nilai pada diri Anda sendiri. Perhatikan pula dana coba untuk pertimbangkan dampak keputusan terhadap semua pihak yang terlibat. Cobalah untuk bersikap adil dan penuh perhatian dalam segala situasi, agar Anda bisa disebut menjadi calon pemimpin yang baik.

  • Menumbuhkan kreativitas dan pembelajaran:

Menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru dihargai dan didiskusikan. Hal ini mendorong kreativitas dan inovasi dalam kelompok maupun individu. Ini akan membangkitkan rasa keadilan bagi anggota kelompok.

Belajar dari semua pengalaman, baik dan buruk. Gunakan pelajaran ini untuk meningkatkan diri Anda dan pengambilan keputusan Anda di masa depan. Pengalaman adalah guru terbaik.

  • Kembangkan keterampilan berpikir kritis:

Seringlah untuk melatih diri Anda seacara konsisten dalam menganalisis situasi secara kritis. Pertimbangkan pula  perspektif dan pilihan yang berbeda sebelum mengambil keputusan.

Cobalah untuk melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda, termasuk sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang Anda. Ini membantu dalam membuat keputusan yang lebih baik. Dengan menggunakan prinsip-prinsip ini, Anda dapat menciptakan jenis kepemimpinan yang mencerminkan filosofi Aristoteles, dengan fokus pada kebijaksanaan, etika, dan kemampuan menghadapi tantangan dengan keberanian dan keputusan. 

  • Pendidikan dan Pembelajaran 

Kepemimpinan adalah proses yang terus-menerus berkembang. Pemimpin harus selalu berusaha untuk belajar dan tumbuh, baik secara pribadi maupun profesional. Menjadi pemimpin tidaklah mudah, karena harus bisa berpikir secara kritis dan harus terus belajar pengalamaman-pengalaman sebelumnya.

  • Melatih Emosinal

Mulai sekarang, cobalah untuk melatih kesabaran Anda. Menjadi sabar memang tidak mudah, namun dengan Sabar, kita akan lebih mudah untuk mengetahui atau membaca situasi dalam pengambilan keputusan. Jangan mudah untuk terpancing emosi, karena akan berakibat fatal.

  • Sikap Disiplin

Seseorang yang disiplin merupakan salah satu contoh sikap yang amat penting dalam kepemimpinan. Displin, tertib dan teratur. Mulai sekarang cobalah untuk melatih kedisiplinan diri anda, misalnya dimulai dari mengatur jadwal mengenai kegiatan yang akan dilakukan untuk hari esok.

  • Harrus Berani

Jika Anda sering mengalami rasa takut dan ragu-ragu, cobalah untuk menghilangkan perasaan itu secara perlahan, karane bagi seorang pemimpin tidak ada keragu-raguan dan juga tidak ada ketakutan. Semua harus dilakukan secara berani, terutama dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin harus berani dalam pengambilan keputusan yang tepat, dan sudah mempertimbangkan segala konsekuensinya.

  • Memiliki Sifat yang Jujur

Menjadi seseorang yang memiliki sifat kejujuran yang tinggi adalah point penting dalam kehidupan kepemimpinan. Sebagai pemimpin tentu saja harus memiliki sifat ini karena pemimpin merupakan panutan oleh para pengikutnya. Jika seorang pemimpin ketahuan berbohong, itu sudah merusak citra dan reputasinya sendiri. Para anggota atau pengikutnya juga pasti akan merasa sangat kecewa. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa pemimpi itu akan selalu dianggap sebagai pembohong sekalipun ia berkata jujur.



Kesimpulan

Kesimpulannya adalah bahwa gaya kepemimpinan Aristotle, menekankan pentingnya karakter yang beritegrasi dan bermoral , serta memiliki sikap yang jujur, bertoleransi, dan tentunya harus bijaksana. Prinsip-prinsip dari Aristotle dalam kepemimpinan ini sangat membantu bagi para calon pemimpin. Dengan menerapkan Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristotle ini dalam kehidupan sehari-hari, seorang pemimpin dapat dikatakan menjadi pemimpin yang sukses, karena telah mebawadampak positif bagi organisasi maupun masyarakat sekitar.

Prinsip-prinsip dari Aristotle ini sangat direkomendasikan untuk para calon pemimpin, agar mereka tahu bagaimana cara dan menjadi seorang pemimpin yang beritegritas dan bijaksana. Pemimpin harus memiliki karakter yang kuat, mencerminkan nilai-nilai moral dan etika. Integritas dan kejujuran adalah landasan penting dalam membangun kepercayaan dan kredibilitas di antara pengikut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun