Mohon tunggu...
Arsy syahira luwu
Arsy syahira luwu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Siswa SMP N 3 SAWAHLUNTO

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidayah Sang Kuasa

17 Januari 2024   14:13 Diperbarui: 17 Januari 2024   16:40 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah kota yang ramai, hiduplah seorang wanita bernama Akifah Nur Jannah. Dia adalah seorang wanita yang hidupnya terjebak dalam rutinitas sehari-hari, tanpa pernah memikirkan makna sejati hidup. Suatu hari, Akifah menemukan sebuah novel yang tergeletak di rak buku cafe tempatnya sering duduk minum kopi sambil beristirahat.

Akifah: (mengambil novel) Hmm, mungkin ini bisa menjadi hiburan uuntukku.

Novel itu ternyata berjudul "Hidayah Sang Kuasa". Akifah mulai membacanya tanpa menyadari bahwa setiap halaman yang dibacanya akan mengubah pandangannya terhadap hidup.

Seiring dengan perjalanan cerita dalam novel, Akifah mulai merenung tentang nilai-nilai hidup dan kebermaknaan keberadaanya . Dialog dalam novel itu memberikan inspirasi baginya untuk merenung lebih dalam tentang hidup dan hubungannya dengan Sang Kuasa. 

Cerita dalam novel itu menggambarkan perjalanan seorang wanita yang, seperti Akifah, awalnya hidup tanpa menyadari makna sejati hidup. Wanita tersebut menemukan hidayah melalui perjalanan kehidupannya yang penuh liku-liku.

Wanita dalam novel: (dialog) Ketika aku menyadari dosa-dosaku dan merubah diriku, aku merasakan kedekatan dengan Sang Kuasa. Hidayah-Nya membimbingku menuju kehidupan yang lebih baik.

Akifah mulai membandingkan cerita dalam novel dengan kehidupannya sendiri. Dia merasa tersentuh dan terinspirasi untuk merenungkan dosa-dosanya dan memperbaiki dirinya. Setiap kata dalam novel itu seakan menjadi petunjuk hidayah baginya.

Akifah: (berbisik) Mungkinkah aku juga dapat menemukan hidayah seperti wanita dalam novel ini?

Melalui proses membaca novel itu, Akifah mulai memahami bahwa hidayah bukan hanya tentang beribadah, tetapi juga tentang introspeksi diri, pengakuan dosa, dan niat sungguh-sungguh untuk berubah. Dialog-dialog dalam novel memberinya pandangan baru tentang pentingnya hidayah dalam kehidupan seorang hamba.

Akifah memutuskan untuk mengambil langkah-langkah kecil menuju perubahan untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang maha-kuasa. Dia mulai melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan keagamaan seperti mengikuti kajian atau sering melihat ceramah agama, membaca lebih banyak buku yang memperdalam pemahamannya tentang agama, dan berusaha meninggalkan kebiasaan buruknya,

Seperti yang dulunya aktifah  tidak rajin dalam membantu dan bersedekah kini Akifah sering mengunjungi panti asuhan dan melihat anak-anak jalanan banyak sekali dari mereka yang sangat susah hidupnya mereka yang sudah tidak mempunyai ayah dan ibu  Akifah sering memberikan sedekah kepada anak-anak jalanan ini dan ia juga bersedekah kepada orang miskin di sekitarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun