Mohon tunggu...
Arsy Nesya Prayogo
Arsy Nesya Prayogo Mohon Tunggu... Administrasi - Universitas Negeri Surabaya

-

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kinerja Laporan Keuangan Moncer, Saham ICBP (Indofood CBP Tbk) Diprediksi Melesat Jelang Akhir Tahun

1 Desember 2023   22:40 Diperbarui: 2 Desember 2023   21:51 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Economic moat dan potensi pasar internasional,Dengan keunggulan supply chain, distribusi, dan brand yang kuat. Posisi ICBP sangat kokok di pasar Indonesia sebagai market leader. Selain itu potensi pertumbuhan jangka panjang pasar Timur tengah dan Afrika melalui anak usahanya Pinehill Company menjadi sentimen menarik bagi investor.Pada Q3 2020 ICBP melakukan aksi akuisisi Pinehill Company menggunakan utang bank jangka panjang dengan bunga 5.4% - 9%/tahun. Pada Q2 2021 ICBP mengkonversi utang bank jangka panjang secara bertahap dengan penerbitan obligasi USD dengan suku bunga 3.4% - 4.8%/tahun. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi beban bunga yang harus dibayar.

Kemampuan ICBP membayar bunga tercermin dari interest coverage dimana pada 2023 diperkiran meningkat dengan nilai 778,3% sehingga dapat dikatakan cukup sehat. Namun dibalik menurunnya bunga pinjaman yang harus dibayar, terdapat risiko selisih kurs dimana ketika rupiah mengalami pelemahan terhadap USD, maka nilai utang obligasi dari ICBP akan meningkat.

Sebagai industri FMCG, beban terbesar yang ditanggung ICBP yaitu Beban Pokok Produksi (COGS) dimana sebagian besar berasal dari beban bahan baku, dimana bahan baku utama dari mie instan (segmen dengan proporsi penjualan terbesar) yaitu tepung terigu yang berasal dari gandum, dan juga minyak nabati sebagai bahan baku pelengkap yang berasal dari CPO. Asumsi dasar yaitu biaya bahan baku ICBP akan bergantung dari harga konodits dasar, yaitu harga gandum dan CPO. Menurunnya harga komoditas gandum dan cpo membuat kami mengespektasikan proporsi beban COGS akan sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya, hal ini menjadi katalis posidif untuk membuat laba ICBP di tahun 2023 bertumbuh.

Penulis : Ade Naufit Wijaya, Arsy Nesya Prayogo, Sunisfatul Lutfiah dan Dr. Suci Megawati, S. IP., M.Si.

Asal : S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun