Mohon tunggu...
Moch Saifullah
Moch Saifullah Mohon Tunggu... Jurnalis - Halua Kanari

Selalu ada kecuali tidur

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Sianida, Racun Mematikan yang Mengintai di Halmahera Selatan

3 Januari 2024   02:42 Diperbarui: 3 Januari 2024   02:53 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keracunan sianida juga bisa menyebabkan perubahan warna kulit menjadi kemerahan.

Bagaimana Cara Mengatasi Keracunan Sianida?

Keracunan sianida adalah kondisi yang membutuhkan penanganan medis segera. Jika seseorang mengalami gejala keracunan sianida, maka hal-hal berikut ini perlu dilakukan:

  • Segera hubungi bantuan darurat atau bawa korban ke rumah sakit terdekat.
  • Jika korban terpapar sianida melalui kulit, segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan bilas kulit dengan air mengalir selama 15 menit.
  • Jika korban menghirup sianida, segera bawa korban ke tempat yang memiliki udara segar dan berikan bantuan pernapasan jika diperlukan.
  • Jika korban menelan sianida, jangan berikan makanan atau minuman apapun, kecuali jika disarankan oleh petugas medis.

Di rumah sakit, korban keracunan sianida akan diberikan penanganan sesuai dengan kondisinya. Beberapa penanganan yang mungkin dilakukan adalah:

  • Memberikan oksigen melalui masker atau tabung.
  • Memberikan obat penawar sianida, seperti nitrit, tiosulfat, atau hidroksokobalamin, melalui suntikan atau infus.
  • Memberikan cairan dan elektrolit melalui infus untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
  • Memberikan obat-obatan lain untuk mengatasi gejala, seperti obat anti kejang, obat penurun tekanan darah, atau obat penenang.

Bagaimana Cara Mencegah Keracunan Sianida?

Keracunan sianida dapat dicegah dengan cara-cara berikut ini:

  • Hindari kontak dengan sianida, baik dalam bentuk gas, padat, maupun cair.
  • Jika bekerja di bidang yang berhubungan dengan sianida, gunakan alat pelindung diri, seperti sarung tangan, masker, kacamata, atau baju pelindung.
  • Simpan sianida di tempat yang aman, terpisah dari makanan atau minuman, dan jauh dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan.
  • Jangan membakar atau membuang sianida sembarangan, karena dapat mencemari udara, tanah, atau air.
  • Jika menemukan sianida yang bocor atau tumpah, segera laporkan kepada pihak yang berwenang dan jangan mencoba membersihkannya sendiri.

Apa Kata Ahli Tentang Bahaya Sianida?

Beberapa ahli dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan komentar tentang bahaya sianida bagi kesehatan dan lingkungan. Berikut adalah beberapa kutipan dari mereka:

"Sianida adalah senyawa kimia yang sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Sianida dapat mengganggu proses pernapasan sel dan menyebabkan hipoksia, yaitu kekurangan oksigen di seluruh tubuh. Gejala keracunan sianida bisa bervariasi, mulai dari sakit kepala, kebingungan, pusing, hingga henti jantung. Oleh karena itu, sianida harus dihindari dan diawasi. mengawasi penggunaan sianida dalam industri dan pertambangan. Sianida harus digunakan sesuai dengan regulasi yang ada, dan harus dilakukan dengan cara yang aman dan ramah lingkungan." (Dr. Rini Agustina, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes)

"Sianida adalah bahan berbahaya yang termasuk dalam kategori B-2, yaitu bahan yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh, kanker, atau gangguan reproduksi. Sianida harus ditangani dengan hati-hati, dan harus memiliki izin dari pihak yang berwenang, seperti Kemenperin, Kemenaker, atau Kemenkes. Sianida juga harus memiliki label dan kemasan yang jelas, dan harus disimpan di tempat yang terpisah dari makanan atau obat. Jika terjadi keracunan sianida, segera berikan penawar sianida, seperti nitrit, tiosulfat, atau hidroksokobalamin, dan bawa korban ke fasilitas kesehatan." (Dr. Penny K. Lukito, Kepala BPOM)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun