Mohon tunggu...
Arsyifa Palan Taran
Arsyifa Palan Taran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh Graduate

Seseorang yang suka menulis, membaca, menonton drama Korea dan travelling yang bercita-cita memiliki buku yang dipajang di Gramedia dan menjadi seorang jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Flores Timur dengan Budget Murah? Naik Kapal PELNI Saja!

29 April 2024   14:43 Diperbarui: 29 April 2024   14:57 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(dok pribadi arsyifa)

Indonesia bagian Timur menjadi salah satu destinasi primamdona yang akhir-akhir ini diperbincangkan di sejumlah media sosial.

Bentang alamnya yang indah, padang sabananya yang eksotis menawan, pantainya yang masih belum terjamah, juga hamparan pulau-pulau yang memiliki daya magis dan memikat siapapun yang berkunjung kesana.

Salah satunya Flores Timur. Salah satu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur yang memiliki pemandangan yang memanjakan mata bagi siapapun yang berkunjung kesana.

Jika kamu ingin berkunjung ke Flores Timur namun terhalang dengan baya pesawat yang cukup membuat dompet menangis, mungkin kapal laut bisa menjadi salah satu pilihan transportasi yang murah meriah.

Kamu bisa berkunjung kesana dengan menggunakan kapal laut milik PELNI. Perjalanan ini ditempuh selama lima hari empat malam. Ya, betul kamu akan berada di dalam kapal selama kurun waktu tersebut. Namun perjalanan ini akan t

Kamu bisa membeli tiket secara online di website resmi PELNI, pastikan kamu sudah menyesuaikan jadwal dan membeli tiket dari jauh-jauh hari karena tiket biasanya sudah sold out seminggu sebelum keberangkatan. Apalagi waktu keberangkatan kamu bersamaan dengan waktu liburan. Hanya dengan harga tiket 500 ribu rupiah, kaamu sudah mendapat tempat tidur, makan tiga kali sehari, dan fasilitas memadai lainnya.

Setelah itu kamu harus menuju pelabuhan laut Tanjung Priok di Jakarta Utara. Kamu bisa menggunakan transportasi umum seperti krl dengan tujuan akhir stasiun Jakarta Kota, dan dilanjutkan dengan transit menuju stasiun Tanjung Priok.

Kamu bisa langsung masuk kedalam kapal jika sudah ada pengumuman dari petugas dan selesai dengan pengecekan tiket. Jangan kaget jika harus berdesak-desakan karena kapal laut menjadi salah satu alternatif transportasi pilihan yang murah meriah dan dinanti banyak orang.

Perjalanan akan dimulai dari Jakarta, dan kamu siap untuk berlayar menuju tujuan transit selanjutnya, yaitu pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Perjalanan menuju Surabaya ditempuh dalam waktu sekitar 24 jam, dan dalam waktu itu kamu tidak bisa menggunakan handphone karena tidak ada sinyal yang tersedia.

Setelah tiba di Surabaya, kamu akan melanjutkan perjalanan menuju kota Makassar. Perjalanan ke Makassar adalah perjalan yang paling lama dan melelahkan, karena membutuhkan waktu dua hari dua malam untuk tiba di Makassar. 

Rasa ingin segara sampai dan bosan biasanya memuncak dalam perjalan menuju Makassar ini. Dan sstt, bagi orang yang mabuk laut, perjalanan menuju Makassar mungkin sedikit lebih menyiksa karena gelombang lautnya lebih terasa.

Setibanya di Makassar, kamu sudah semakin dekat dengan Flores Timur. Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, kita akan tiba di kota Maumere. Jika kamu hendak berkunjung ke danau Kelimutu, kamu bisa turun dari kapal dan melanjutkan perjalanan menggunakan trasnportasi darat.

Sementara kapal akan terus melanjutkan perjalan selama kurang lebih 8 jam untuk tiba di pelabuhan Larantuka, ibukota kabupaten Flores Timur.

Dan yeah, welcome to Flores Timur. Kamu bisa berkunjung ke sejumlah pulau yang tersebar di sekitarnya. Kamu bisa berkunjung dan menghabiskan waktu di pantai cantik seperti Watotena atau Mekko. Namun kamu harus tetap menyebrang menggunakan kapal laut lainnya. Jangan heran karena kapal merupakan mode transportasi umum disana.

Kamu juga bisa menikmati eksotisnya padang sabana di pulau Solor, berkunjung ke salah satu peradaban agama islam di desa Lamakera, atau mungkin menghabiskan waktu sore hari di benteng peninggalan Portugis di desa Lohayong sembari menyaksikan matahari yang kembali ke peraduannya dengan anggun.

(dok pribadi arsyifa)
(dok pribadi arsyifa)

Mungkin perjalanan ini terdengar melelahkan, dan memang benar adanya. Namun sejatinya perjalan juga mencari jawaban atas pertanyaan diri. Mungkin kamu berhasil menemukan jawabannya diatas kapal yang terombang-ambing di tengah lautan luas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun