tanki meter menunjukkan low bar, kami harus naik ke kapal, matahari telah terbenam, hanya sisa-sisa cahaya yang membias di sepanjang horison dan langit sebelah barat pulau hoga. kapal lalu kembali ke dermaga menurunkan kami untuk selanjutnya mandi dan beristirahat di cottage masing-masing.
Saat malam tiba, Mas Seto mengajak para tamu untuk makan malam di ruang makan yang telah disediakan tidak jauh dari pondok, sebelum memasuki ruang makan, terlihat lukisan atau boleh juga disebut coretan-coretan beserta tanda tangan pengunjung yang pernah berkunjung di hoga, terlukis dan tampak beberapa turis asing yang berpasangan ditepi pantai, dibawah pohon, seorang anak yang menangis dijepit kepiting kecil dan berbagai kisah yang mungkin menggambarkan bahwa telah banyak orang yang sudah berkunjung ke pulau ini.
Beberapa teman lain yang sudah mengambil tempat lebih dulu mempersilahkan saya untuk masuk, Makan malam bersama rekan-rekan sesama tamu yang semakin akrab sambil foto bersama sebagai kenang-kenangan.
makan malam selesai, tubuh yang lelah ini terbayar rasanya setelah menikmati keindahan bawah laut wakatobi yang mempesona. saatnya beranjak ke peraduan, hanya ada cahaya dari sebuah lampu minyak yang menempel disudut kamar, rasa kantuk menghampiri,saatnya tidur. Besok harus bagun pagi untuk melanjutkan perlajanan ke Pulau lain.
Kami belum sempat ke pulau Tomia dan Marimabuk, karena keterbatasan waktu selama di wakatobi, Dua pulau yang banyak dikunjungi Diver Mancanegara. Kami berharap masih ada waktu yang akan membawa kami kembali menikmati semua yang ada di wakatobi. Amazing...yahh luar biasa rasanya bisa menyelam di laut wakatobi.
Bagi anda yang ingin menikmati wakatobi, silahkan kunjungi www.jelajahwakatobi.com atau facebook Seto Ariyadi, Mas seto akan menjamu anda dengan ramah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H