“ Ah yang bener aja lu ngapain tu dosen duduk disitu” kata saya
Akhirnya beliau maju dan memperkenalkan dirinya dengan gaya santuy, asik, guyonan yang receh tapi lucu sih kalo bagi selera humor yang cukup tinggi dan saya masih ga percaya kalau beliau tu dosen, saya ngotot beliau assisten dosen. Ketika beliau menyebutkan namanya, eh ternyata bener beliau tu dosen matkul pancasila ini, dari situ akhirnnya saya percaya juga hahaha...
Cara beliau mengajar asiiikk sih, asiknya beliau menawarkan ke kita untuk buat proyek film atau presentasi bebas mau bahas apa aja. Hingga kemudian anak-anak meminta untuk membuat film.
Nah, saya sebenarnya sangat menyayangkan bahwasanya tugas proyek pembuatan film ini tertunda, dan akhirnya cancel karena munculnya ujian yang terjadi yakni adanya virus covid-19. Tetapi ketika sebelum virus covid-19 menyerang, saya dapat banyak hal, baik ilmu dan wawasan yang beliau berikan berkaitan dengan film.
Bagaimana membuat jadwal scene, bagaimana berkoordinasi dengan kelompok yang baik, kita juga sangat mudah berkonsultasi ketika kita mengalami kesulitan, selain itu, yang saya yaitu suka ketika berdiskusi, itu hal yang membuat wawasan kita lebih luas. Dan yang saya tangkap dari pikiran, pola pikir/ mindset beliau adalah berkarya, berkarya, dan berkarya.
Makanya saya membuat judul diatas adalah karena meskipun kita nimbrung, nimbrunglah yang positif, diskusilah tentang apapun selagi positif dan membuat kita berfikir berkembang, kemudian berikan sedikit bumbu guyonan receh agar suasana lebih nyaman, tetep santuy tetapi ada kalanya kita serius, serta jadiah pemuda yang beda, berbahaya dan selalu fokus berkarya.
Tengkyuu gaeess semoga bemanfaat :*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
