Mohon tunggu...
arsyi firmansyah
arsyi firmansyah Mohon Tunggu... Editor - editor

minat dalam bidang editing, fotografi, videografi, dan musik rap.

Selanjutnya

Tutup

Money

Kerja Sama Ekonomi dan Politik Amerika-China hingga Pemutusan Kerja Sama Dua Perusahaan Besar Teknologi

14 Desember 2020   18:00 Diperbarui: 14 Desember 2020   18:07 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika pengguna perangkat Huawei memaksa untuk tetap memasang aplikasi-aplikasi besutan Google tersebut ke dalam perangkat yang tidak tersertifikasi, pihak Google tidak bisa memberi jaminan apakah aplikasi yang disusupkan tersebut merupakan aplikasi original dari Google yang bersih dari malware atau bukan. " Aplikasi Google yang di-sideload tidak akan bisa bekerja dengan benar karena kami (pihak Google) tidak memberikan layanan untuk bisa berjalan di perangkat yang tidak tersertifikasi dimana keamanan pada perangkat tersebut tidak bisa dijamin" imbuh Tristan.

Pihak Google sendiri berusaha menghindari masalah politik ketika menerbitkan tulisan tersebut di situsnya. Ostrowski mengakhiri pernyataannya secara tertulis dengam menekankan cara untuk mengecek apakah perangkat ponsel pengguna dilindungu Google Play Protect atau tidak.

Sekarang setelah resmi Huawei dihapus dari daftar layanan Google, terpaksa Huawei harus berjalan sendiri secara independen, ketika google sekarang menjadi mesin pencaria nomer satu yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, Huawei harus menciptakan mesin pencarian sendiri sebagai pengganti google untuk ditanamkan di perangkat mereka.

Dinamakan dengan Huawei Search, penganti Google Search ini bisa dikatakan sudah cukup layak untuk dijadikan alternative bagi Google Search. Dilansir dari Dizchnia, Huawei Search bisa melakukan pencarian cepat seperti mendapatkan informasi tentang cuaca dan hasil olahraga serta menggunakan kalkulator untuk konversi unit. 

Selain itu hasil dari pencarian di Huawei Search pun bisa dibagi berdasarkan kategorinya masing-masing seperti video, berita dan gambar untuk memberikan hasil pencarian yang lebih luas bagi penggunanya. 

Semuanya yang berkaitan dengan Google diputus untuk Huawei, baik termasuk transfer perangkat keras, perangkat lunak dan layanan teknis yang tidak tersedia secara umum. Artinya Huawei hanya bisa menggunakan layanan dari Google yang bersifat versi lisensi open source Android.

Huawei juga dipastikan tidak akan bisa mengakses aplikasi dan layanan dengan paten Google seperti layanan surel Gmail, "Kami tunduk pada pemerintah dan sedang mengkaji dampak-dampaknya" kata juru bicara Google.

Tindakan seperti yang dilakukan Google terhadap Huawei tersebut bisa menimbulkan dampak besar bagi semua perusahaan teknologi, karena perusahaan pembuat smartphone harus bekerjasama dengan Google untuk memastikan sistem-sistem yang ada pada smartphone mereka sesuai standardisasinya.

Setelah mendapatkan ancaman besar dari Amerika, Huawei yang merupakan perusahaan maju pun tidak tinggal diam. Huawei mengancam balik terhadap Amerika terkait pemutusan kerjasama yang dilakukan antara Google dan Huawei.

Huawei Technologies melayangkan ancaman akan melakukan pemboikotan dan menghentkan semua kerjasama yang ditawarkan oleh perusahaan Amerika, ini merupakan tindak lanjut yang akan dilakukan Huawei jika kedepannya perang dagang antara Amerika dan China masih terus berlanjut.

CEO Huawei Ren Zhengfei mengatakan, pada awalnya perusahaannya telah kehilangan Gppgle dan Android ketika tendensi dagang meningkat sehingga Huawei harus menyiapkan plan B untuk mengantisipasi jika Amerika kembali memberikan ancaman kepada Huawei. Salah satu rencana yang akan dilakukan Huawei yaitu membuat system operasi sendiri sebagai pengganti Android yang akan diberi nama "Harmony OS".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun