Mohon tunggu...
Arsyad Satria Arianto
Arsyad Satria Arianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Suka bermain game

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nasionalisme dan Patriotisme di Era Globalisasi

3 Februari 2025   11:23 Diperbarui: 3 Februari 2025   13:15 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari budaya, teknologi, hingga ekonomi. Dalam arus perubahan ini, nasionalisme dan patriotisme tetap menjadi nilai yang harus dijaga agar identitas bangsa tidak luntur. Nasionalisme adalah rasa cinta dan kebanggaan terhadap tanah air, sementara patriotisme adalah perwujudan rasa cinta itu dalam tindakan nyata.  

Namun, globalisasi juga menghadirkan tantangan baru, seperti masuknya budaya asing yang dapat mengikis nilai-nilai lokal. Nasionalisme di era ini bukan sekadar menolak pengaruh luar, melainkan menjaga dan memperkuat identitas bangsa di tengah keterbukaan dunia. Pertukaran budaya yang semakin luas memang membuka banyak peluang, tetapi tanpa sikap selektif, masyarakat bisa kehilangan jati diri. Oleh karena itu, nasionalisme harus diwujudkan dengan rasa bangga terhadap warisan budaya, bahasa, dan sejarah bangsa, tanpa menutup diri dari kemajuan dunia.  

Di sisi lain, patriotisme bukan hanya sekadar mencintai negara, tetapi juga berkontribusi nyata dalam kemajuan bangsa. Bentuk patriotisme bisa berupa mendukung produk lokal, menjaga lingkungan, hingga berpartisipasi dalam pembangunan nasional. Sikap ini menunjukkan bahwa mencintai negara bukan sekadar slogan, tetapi juga aksi nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat.  

Dalam menghadapi globalisasi, nasionalisme dan patriotisme harus berjalan beriringan. Nasionalisme menjaga rasa bangga terhadap identitas bangsa, sementara patriotisme menggerakkan masyarakat untuk berkontribusi. Dengan memadukan keduanya, masyarakat dapat tetap menjadi bagian dari dunia global tanpa kehilangan akar budaya dan nilai-nilai lokal.  

Oleh karena itu, nasionalisme dan patriotisme harus terus ditanamkan sebagai fondasi dalam membangun bangsa yang kuat dan mandiri. Melalui pendidikan dan kesadaran kolektif, generasi muda dapat memahami pentingnya menjaga identitas nasional sambil tetap terbuka terhadap inovasi dan perkembangan dunia. Dengan begitu, kita tidak hanya mampu bersaing di tingkat global, tetapi juga memastikan bahwa nilai kebangsaan tetap hidup dan relevan dalam arus globalisasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun