Dampak negatif berikutnya yakni mengancam cara tradisional mengolah makanan oleh pemilik budaya tertentu, baik dari segi sumber makanan, cara pengolahan ataupun etika penyajian. Padahal fondasi perihal budaya makan terletak pada patron konsumsi dan lifestyle sebuah kelompok etnik dalam menyikapi makanannya secara natural dalam ciri khas dan keunikannya sebagai kekayaan budaya dan kejayaan kulturnya antar generasi.
Arjun Appadurai (1990) menulis "Disjuncture and Difference in the Global Cultural Economy." Ia mempersoalkan penggambaran budaya yang dilingkupi pola interaksi antara masyarakat tradisional, perihal kehadiran industri makanan yang beranjak dari budaya lokal guna kemajuan ekonomi global. Yang dicemaskan di sana akan larutnya komodifikasi kultur makan yang sengaja atau tidak sengaja terbiarkan, karena belum terjadi letupan gugatan pemilik budaya. Bahwasanya, komodifikasi budaya dalam industri makanan berpotensi mereduksi nilai-nilai anthropos dan makanan serta dapat melunturkan identitas kuliner masyarakat selaku kelompok etnik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H