Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Potensi Komodifikasi Budaya dalam Industri Makanan

20 Oktober 2024   00:38 Diperbarui: 20 Oktober 2024   00:44 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dampak negatif berikutnya yakni mengancam cara tradisional mengolah makanan oleh pemilik budaya tertentu, baik dari segi sumber makanan, cara pengolahan ataupun etika penyajian. Padahal fondasi perihal budaya makan terletak pada patron konsumsi dan lifestyle sebuah kelompok etnik dalam menyikapi makanannya secara natural dalam ciri khas dan keunikannya sebagai kekayaan budaya dan kejayaan kulturnya antar generasi.

Arjun Appadurai (1990) menulis "Disjuncture and Difference in the Global Cultural Economy." Ia mempersoalkan penggambaran budaya yang dilingkupi pola interaksi antara masyarakat tradisional, perihal kehadiran industri makanan yang beranjak dari budaya lokal guna kemajuan ekonomi global. Yang dicemaskan di sana akan larutnya komodifikasi kultur makan yang sengaja atau tidak sengaja terbiarkan, karena belum terjadi letupan gugatan pemilik budaya. Bahwasanya, komodifikasi budaya dalam industri makanan berpotensi mereduksi nilai-nilai anthropos dan makanan serta dapat melunturkan identitas kuliner masyarakat selaku kelompok etnik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun