Lalu orang-orang menekuk besi
Menjadi seolah ranting
Musabab menirulah ranting-ranting pohon
Di alam nan raya
Lalu orang-orang berbunuhan
Darah terpercik
Lantaran didorong-dorong se-kisah Qabil dan Habil
Mati
Lalu orang-orang mencongkel biji-biji mata orang lain
Hingga butalah mata oleh suruhan di hati buta
Lalu apa setelah orang-orang dijatuhkan-dibutakan itu?
Anda mau apa? Sesal
Tiadakah aku, juga kamu
Jikalah hidup ini cumalah eraman-eraman rencana
Supayalah aku dan kamu
Mengerti apa itu keniscayaan
***
Lalu orang dalam berjuta gerakan tangan
Tak ada yang menghitung jumlah gerakan itu
Tetapi kita sekali-sekali menoleh
Jikalau seluruh di sekitar kita adalah tangan
Dalam jahil-baiknya
Lalu orang-orang separuhnya
Ingin mengganti itu dan ini
Seperti halnya presiden
Presiden tak pernah terganti
Oranglah yang bersilih dalam dudukan presiden itu
Serupa kita inilah
Manusia... kita tetap manusia
Sifat berganti
Watak bersilih
Lekas gapai cermin
Karena cermin tak sekalipun berdusta
Itulah lukisan kita
Tentang Aku-Kamu-Kalian
Renung-renungkan iniku inimu
Diriku-dirimu
Sekali saja
Lagi...!
-----------------------
Makassar, 30 April 2018
@m_armand fiksianer
Powered by Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H