Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Percik Kembang Api di Ubunku

31 Desember 2016   21:07 Diperbarui: 17 Januari 2017   00:16 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diterpa ubunku percik-percik kembang api
Malam ini ia mencumbuiku-dimesrai
Dentum-dentumnya dihingarkan di telingaku
Di simpannya di rongganya selaku bekal nanti

Bisik kembang api jikalau hidup haruslah menari
Laksana tarian kembang api itu
Disembur ke mega-mega dan langit;
lalu membungkukkan diri, jatuh
Luas mega-mega dan langit adalah rupa dahaga
Berharap dijilati impian di awan-awan
Tetapi bukan diludahinya tanah-tanah kelam
Di tahun terlewati

Kata kembang api:
Tahun adalah harap
Tahun adalah hidup
Tahun adalah tumpu

--------------
Makassar, Jelang 1 Januari 2017
@m_armand fiksianer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun