Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Merayu Api

14 Oktober 2016   09:40 Diperbarui: 17 Januari 2017   18:54 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua hari lepas lalu
Sosok separuh umur
Bermain api, berpercik
Dari api kecil hingga dewasa
Kuat dan mengamuklah si api

Sosok itu panik
Dengan penuh cinta
Ia merayu api:
"Sayang... .Aku mencintaimu"

Sosok itu lupa
Dengan kata, api tiada terbujuk
Kecuali pada perangai
Perangai rasa sebenar-benar salah 

Yang bersikap batin seperti air
Dengan s'gala rupa khilaf-ikhlas
Dialah yang kuasa
Menundukkan wajah api

--------------------
Makassar, 14 Oktober 2016
@m_armand fiksianer

Puisi ini terilhami dari seseorang
yang sukses membuat marah istrinya
Lalu ia membujuk dengan ucapan-ucapan cinta
Namun ia gagal meredakan kemarahan istrinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun