Mengiring dalam sedih
Perginya seseorang
Entah siapa jenazah
Di mobil putih itu
Kupernah berlaku curang
Mengantar jenazah Si Fulan
Sepura-puranya aku menyelinap
Selaku bagian iring-iringan
Pandangan itu cumalah akal-akalanku
Supayalah kendaraanku melaju-laju
Tanpa macet di kota riuh ini
Lalu aku tersenyum menang
Tiada elok-eloknyalah
Aku berlaku serendah itu
Mendinakan orang mati
-Demi bersuka di duka sesama
---------------
Makassar, 14 Oktober 2016
@m_armand fiksianer
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!