Kududuklah di kursi berkaki kayu
Di kolong rumah adat di tengah kota
Seekor nyamuk hendak isap darahku
Kurelakan saja!
Kusaksi dari dua puluh meteran
'Seekor' anak muda hendak mencuri celana di jemuran
Nampak ia tak melihatku
Tangan kirinya meraih celana hitam itu
Sekiranya ia sedang na'as
Karena tiga anak tua memergokinya
Dipukulilah pencuri itu bertubi-tubi
Semenit wajah pencuri itu benjol jua
Pencuri itu minta ampun
Beralasan sedang mabuk berat
Tiga anak tua itu membentak
Jika kami juga pernah muda
Soal minum soal umum
Sambil mengurut nama-nama minuman
Tiga mantan anak muda itu
Berucap bangga dan meminderkan si pencuri
Lusanya lagi kududuk di kursi yang sama
Kusaksi lagi pencuri yang berbeda orang
Dua mantan anak muda memegang kuat lengan si pencuri
Berucaplah mereka jikalau kami pernah muda juga
Tetapi tak begini cara menghabiskan masa muda
........
Jadi pada masa tua nanti atau di kini
Kita memilih ucapan apa?
Terpulanglah ke masa muda kita, bukan?
Akh.....
------------------
Makassar, 28 Juni 2016
@m_armand fiksianer
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI