Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perihal Pemeluk Islam dan Kristen

13 Juni 2016   15:19 Diperbarui: 13 Juni 2016   15:28 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ceritapenyejukhati.blogspot.com

Duduklah aku di sebuah pagar tua
Pulalah ditumbuhi pendaman jamur tua
Padaku yang telah tua ini
Rentalah namanya

Di pagi Minggu itu kusaksi
Seorang lelaki muda berjalan amatlah tenangnya
Al Kitab dirapat ke dada
Lalu kusaksi jua beberapa manusia
Berpandangan tak bersahabat padanya

Di sore Ahadnya kusaksi lagi
Seorang lelaki muda menuju sebuah surau
Manik-manik tasbih berlingkaran di lengannya
Lalu kusaksi seterusnya gelintiran manusia
Melepas senyum agaklah kecut

Kuturun dari pagar tua itu... di kota tua ini
Kutakar dua senyuman pemuda itu
Perihal laku-laku yang usai saja mereka terima
Kepada orang-orang itu, senyum manisnya lapangkan batinku

Sedariku telah mengertilah
Bila keduanya pun mengerti
Jikalau Muhammad dan Jesus
Telah lama sekali dicibiri orang

Tetapi keduanya memilih seyum terindah
Selaku layanan terindah kepada manusia pandai mencibir
Di karena senyum itu mampulah merimbunkan
Daun-daun yang telah lama mengering-meranggas

-----------------
Makassar, 13 Juni 2016
@m_armand fiksianer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun