Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangis Sang Lelaki

4 Februari 2016   16:12 Diperbarui: 4 Februari 2016   18:41 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="www.huffingtonpost.co.uk"][/caption]Pada wanita berpunya airmata 
Sembab-sembab dialirkan di arah lelaki 
Pada lelaki berpunya airmata 
Disanggah-sanggah dikokoh-kokohkan 

Sejawat tegar tertampakkan di luar 
Di balik rapuh yang menginapinya 
Sebab lelaki juga miliki airmata 
Meleleh pelan saat sendirian 

Sedari dahulu kala sekali
Kata lelaki pantang menangis
Adalah perkataan dusta-dustalah itu
Sebab mata dan airnya; se-badanlah ia

Dan aku lelaki pecintamu amatlah sungguh
Bila sepotong katamu meranakanku
Maka melumat-hancurlah segala jiwaku
Lantaran itu tadi; aku mencintaimu

Dan kumemilih...
Mengisak di kesendirianku
Ialah tangis sang lelaki
Yang mencintaimu itu

---------------
Makassar, 04 Februari 2016
@m_armand

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun