[caption caption="yudibatang.com"][/caption]
Di malam itu
Di itu malam
Nenek ada
Ada nenek
Rindu pada putranya
Putra yang kaya nan raya
Sedari jam empat menunggu
Empat jam lamanya
Penantian percuma
Musabab rumah sang putra kosong nan sunyi
Sepertinya sang putra rayakan malam ganti tahun
Di sebuah hotel berkelas bersama istri dan anak-anaknya
Seorang ibu penjaga warung
Baiklah si ibu itu
Memanggilku 'tuk memulangkan sang nenek
Tua sekalilah beliau
Nenek pilu tak berjumpa putranya
Ke sinilah Nek, tawarku
Langkah setengah bungkuk
Tiba jua si nenek di pelana motorku
Bersamaan pulalah
Si Putra tiba
Di bahu jalan
Ia hentikan mobil mewahnya
Memaki ibunya, ya nenek itu
Sayup suara perempuan
;Paling mau minta uang
Ketus nian!
Kulaju sepeda motorku
Mengemudi dengan hati. Tentunya!
Ada nenek wajib dijaga
;Luka hatinya
Setiba di rumah si nenek
Beliaulah memberi uang. Akulah menolak!
Lantaran seluruh agama
Melarang ambil ongkos dari lansia
Menggerutu sang nenek
;Aku ke rumah anakku
;Disangkanya kuminta-minta uang
Aku juga punya uang dari ayahmu, Nak!
Janganlah begitu, Nak
Aku rindu sekali
Ujar terakhir kudengar dari sang nenek
Di malam itu....
Di itu malam....
Malam tangis dan pilu!
-------------
Makassar, 3 Januari 2015
@m_armand
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H