Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kumenanti Seorang Kekasih

2 Desember 2015   10:12 Diperbarui: 2 Desember 2015   10:14 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada gelisah di qalbu sang pencinta
Ialah yang menanti kekasihnya
Untuk berjumpa pula di suatu:
Pagi-siang-sore ataulah malam

Yang menanti dan dinanti
Keduanyalah mencemas

Di fajar jiwa sang pencinta
Tiada letih-letih untuk menanti
Tak diizinkan kata tak tepati janji
Muasal menanti kekasih; sudah indahlah terasa
Apatah lagi bila bersua dua wajah
Segalanya jadilah indah

............

Aku tetap di sini
Di tempat yang tlah kita memasti janji
Dan alun Iwan Fals meraungi kecil
"Kumenanti Seorang Kekasih"

Bila seorang saja engkau tanyai:
Di manakah kuberada?
Lalu orang itu berjawab:
Ia tak melihatku!

Maka dustalah ia
Musabab aku tiada pernah bergeser se-jengkalpun
Disambar topan-ditumpahi hujan-dijemuri terik
Kutiada berubahlah haluan

Demi menantimu kekasihku
Demi cintaku padamu itu
Yang tiada lelah-lelahku mengasihimu
Di sepanjang terang dan gelap

-------------
Makassar, 2 Desember 2015
@m_armand

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun