Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

TKW Membunuh? Ini Pemicunya!

17 April 2015   20:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Diskusi ringan di atas, penulis beranggapan bahwa Arab boleh Arab, tetapi strata diksi, pola komunikasi dan gesture berbeda-beda di tiap negara. Penulis meyakini tuturan Mukti Ali sebab ia sudah bertahun-tahun di Dubai, dan tentu intens mengikuti perkembangan sesama tenaga kerja. Apa makna dari pembicaraan ala kadanya ini? Maknanya adalah 'tamu' wajib beradaptasi dengan 'tuan rumah'.

Lalu, hadir komentar yang juga realistis dari Sayeed Kalba Kaif, domisili Arab Saudi. Beliau seorang Kompasianer juga, ini responnya terhadap dipancung/ditembaknya TKW di Arab Saudi:


"Kasus Karni memang sulit, sempat heboh gosip macam-macam pada waktu itu. Kelemahan sistem TKW/PRT di Saudi gak ada libur. Yang manjadikan PRT terkait kemungkinan stress berat, di sisi lain mau ilbur ke mana? Lah Wong madamnya juga gak bebas pergi keluar sendirian, jika tanpa alasan yg jelas. Turut berduka cita buat Siti Zainab dari Bangkalan dan Karni Binti Medi Tarsim dari Brebes-Jateng"

Nampak komentar panjang dari Sayeed Kalba Kaif, sebuah realiti sosial di Arab Saudi, dan ekstrimlah antara budaya di Arab Saudi dengan Indonesia, walau kedua negara ini mayoritas penganut Islam.

Sayeed Kalba Kaif melengkapi komentarnya tentang supremasi hukum di Saudi Arabia:


"PRT dan sopir rumah ke Saudi, sudah lama kena moratorium sejak 2011, sekarang Indonesia mengirim TKI formal doang. BTW, membunuh di Saudi memang ancamanya berat banget, makanya di Saudi, orang ribut paling mulutnya saja yang koar-koar, kecuali pendatang banyak yang emosian dan tidak paham hukum di Saudi"

Kian jelas bahwa sosialisasi aturan main dan sistem hukum yang dianut oleh Arab Saudi, mestinya ini menjadi bagian penting dalam pembekalan tenaga kerja kita. Bukan semata menyampaikan tentang gaji yang tinggi, indahnya ber-TKI sembari berhaji atau lainnya.

Usulan kongkrit dari Kompasianer Makassar ini: "Selenggarakan simulasi adaptasi kepada calon TKI sekomplit mungkin, dibuatkan tutorial laterasi, panduan bi-lingual dan praktikum. Hingga calon TKI benar-benar telah siap jiwa-raga dan telah beradaptasi sebelum mereka ke sana"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun