Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Bau Badan Membawa Maut!

16 April 2015   18:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:01 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429182588527796466

Seputar delapan artikel di kompas.com membahas tentang bahayanya BB (Bau Badan). bisa membuat mati orang! Tentang ini, penulis yang racik sendiri karena kompas.com tiada pernah menulis bahwa BB dapat membunuh orang. Fakta dan analisis penulis, menginsyaratkan bahwa kompas.com berulang-ulang menuliskan terbunuhnya Alfi dikarenakan pasangan kencangnya RS, tak terima ucapan Alfi soal bau badan RS. Terlebih lagi ucapan itu diulang sampai 2-3 kali sembari menutup hidungnya. Penulis tak mengerti apa yang dilakukan oleh Deudeuh kepada Pak Guru RS yang netizen menyebutnya sebagai guru bejat. Dan, Tebet-lah menjadi lokasi berakhirnya kehidupan Alfi, dan awal bencana bagi RS yang diburu aparat hukum hingga ke Bogor (tempat anak istrinya kostan).

Sehubungan dengan koleksi artikel kompas.com itu, jelas kasus pembunuhan Alfi bergandengan dengan soal kekejaman dan juga soal kesehatan masyarakat (personal hygiene). Termasuk pulalah high-risk nya pelacuran online di internet. Sebab, hulu kematian Alfi dimulai dari bisnis ini, digeluti kurang lebih 10 (sepuluh) tahun, ulas kompas.com (15/4/2015). Ya mbok, dimana-mana prostitusi berdampak langsung terhadap kesehatanlah!

Dari sudut kesehatan, jelas RS (pelaku) amat keliru, sebab pelaku ini tak menggubris masalah aroma tubuh yang berpotensi membuat Alfi tak nyaman. Di aspek lain, Alfi (korban) juga tidak menunjukkan diri sebagai orang profesional bahwa cara bertutur kepada pelanggan tidaklah seterbuka begitu. Sebab RS adalah 'customer'. Menariklah bagi penulis membedah pembunuhan konyol ini! Bau badan RS membuat nyawa Alfi lenyap. Wanita penjaja seks ini akrab dipanggil Tata. Inipun penulis baca di media online. Perempuan yang pernah bersuami itu, hidup dan matinya, gegerkan dunia maya. Kenapa? Karena ia cantik!

[caption id="attachment_410520" align="aligncenter" width="300" caption="Pelaku pembunuhan Alfi sekaligus lelaki ini korban prostitusi online (sumber gambar: kompas.com)"][/caption]

Soal BB, perkara gampang-gampang susah. Menjinakkan bakter-bakteri yang berdomisili di ketiak, itu soal cerminan perilaku seseorang. Apakah BB berbahaya bagi kesehatan tubuh seseorang? Sejauh ini, penulis belum pernah menemukan resrerentor bahwa BB merusak kesehatan fisik! Ini jelas berhubungan antara BB dengan sentrum estetika dan ruas interaksi. Almarhumah Alfi, yah nama lengkapnya Deudeuh Alfi Sahrin, memilih diksi yang tak lazim, sedang di umumnya yang terjadi adalah bahasa bau badan, dan kiat menegurnya melalui orang ketiga. Demi menjaga relasi-relasi sosial.

Unik bin aneh, pembunuhan itu justru dilakukan RS saat berhubungan intim. Pelaku mencekik leher korban sampai tewas. Luar biasa tenaga pelaku ini. Marah besar kok masih bisa ereksyen! Penulis justru menduga lain bahwa RS memiliki kelainan seks. Dan ini bisa terjadi kepada pria siapa saja yang doyan mengutamakan fantasi seksnya yang berlebihan hingga ketika berhadapan dengan kenyataannya, ia menjadi kecewa berat. Itulah telaah sederhana penulis atas pembunuhan itu, kabarnya RS kesal karena apa yang 'chatting' oleh Alfi yang teramat erotis itu, sangat jauh dari realitas versi RS.

Lalu apakah hikmah' di balik tragedi kemanusiaan ini? Penulis tiada akan uraikan lagi sebab pembaca lebih jeli dalam menanggapi soal prostitusi dan soal pria hidung ballang-ballang ala Makassar!

Salam Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun