Bisa jadi puisi ini terinspirasi dari diri Ali Hasjmi sendiri, ataukah terilhami dari penyesalan orang-orang di sekitarnya. Dan perhatikan settingan bait dua dan tiga, keduanya hanyalah penegasan dan bunga rampai dari bait-bait di 'paragraf' pertama. Dan, menakjubkan atas bait-bait terakhirnya, pesan motivasi yang teramat menggema. Seolah Ali Hasjmi ingin berorasi:
"Hai anak muda, jangan pernah bersentuhan rasa sesal di kemudian hari, hikmahilah pengalaman kami yang tua-tua ini, dulunya berleha-leha, hingga tiada ingat akan datangnya hari usur, masa renta, usia senja yang tak melakukan apa-apa di masa muda".
Begitulah taktik dan strategi dalam menulis puisi, kusebut trik ringan menulis puisi sebab setiap manusia sanggup berpuisi. Puisi memang pekerjaan ringan-ringan, menjadi berat bila tak kenal triknya. Mari kita ramaikan kanal Fiksiana yang kabarnya rubrik ini bukan anak biologis Kompasiana, Fiksiana hanyalah anak angkat kalau tak mau disebut anak pungut...hahaha
Sekian dan terima kasih
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H