Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
Ah, apa guna kusesalkan
Menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju arah padang bakti
--------------------------------------
Ali Hasjmi amat cerdik meng-audisi kalimat/kata "Pagiku hilang sudah melayang". walau puisi ini amatlah datarnya, maknalah yang sangat inspiratif. Pada bait pertama, Ali Hasjmi bisa saja mensubtitusi kalimatnya seperti ini: "Soreku datang sudah di peluput mata". Mengapa beliau tak menggunakan deretan kalimat ini? Menurutku, Ali Hasjmi hendak menegaskan 'masa lalu' dan ditempatkanlah kalimat itu di barisan pertama. Masa lalu dan sejarah tiada bisa diubah, sudah permanen. Masa lalu adalah pelajaran, masa akan datang adalah harapan. Begitu penafsiranku hingga Ali Hasjmi berseru untuk para pemuda.