Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Sajak Orang-orang Desa

26 Maret 2015   08:08 Diperbarui: 16 Oktober 2015   02:58 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_405375" align="aligncenter" width="300" caption="potretpertanian.blogspot.com"][/caption] -------------------------------------

Mereka miliki hewan peliharaan di sangkar
Memberinya makan di pagi dan sore hari
Kami punya burung-burung beterbangan tinggi di angkasa
Mencari makan dan merancang sarang sendiri....alami

Halaman rumah mereka bertaman-taman
Dibeli-dirawat dengan jutaan rupiah
Kami punya hamparan rerumputan nan hijau
Tanpa berabe biaya tersembul

Mereka punya lampu-lampu kristal
Silaukan mata dan menggerahkan
Kami punya bintang-bintang di langit
Memandangnya hadirkan keteduhan

Langgam selera musik mereka Kata mereka romantis
Kami punya suara jangkrik
Bersahutan syahdu-merdu
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung

Tapi kaki mereka berbatas oleh sepatu mahal
Sedang telapak kaki kami akrab dengan tanah
Bersentuhan Mereka bisa makan
Karena kami mengirimi beras dan lauk pauk

Kami bisa makan dari jerih menanam padi
Merasakan nikmatnya menumbuk padi
Anak-anak mereka pintar-pintar
Tapi asing sesama anak-anak tetangga

Anak-anak kami sederhana belaka
Tapi jangan tanya harmoninya anak-anak desa
Mereka bekerja tak paham waktu
Demi alotnya persaingan Kami bekerja berbatas waktu

Karena kami tak bersaing
Mereka berhak bilang enaknya hidup di kota
Segala-galanya penuh kemewahan
Kami berhak bilang damainya hidup di desa

Segala-galanya penuh senyuman
Mereka bilang bahagia
Barangkali itu hanya di bibir saja
Sedang kami berkata sejujurnya

Karena kami merasai
Alangkah kayanya kami Selaku orang-orang desa
Nikmat kami tiada tepi Bahagia yang tak berujung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun