***
Barangkali situasi, kondisi, toleransi, jangkauan, pandangan dan jangkauan-yang akrab diakronimkan: Si Kon*** ******* hehehe- Kompasianer akan tantangan futuristik, sesama penulis atas nama apapun, kita harus siap hadapi tantangan itu, untuk ditaklukkan tetapi bukan mengalahkan penulis lain, melainkan mengkanvaskan ego-ego kita, membredel ke-diri-an dan ke-sendiri-an. Kita ber-duel dengan tubuh-jiwa kita sendiri, sebab penantang terhebat di jagad ini adalah diri sendiri. Kenyataan inilah yang pernah menyatroni Mike Tyson, otot sekuat itu, leher se-beton itu, toh tepi-tepinya ia takluk oleh upper cut emosinya sendiri hingga ia 'memakan' daun telinga Evander Holyfield. Itulah kekalahan sejati dari seorang manusia kuat yang pernah berjuluk Juara Sejati.
Peristiwa dan drama itu, bukan secara kebetulan Tuhan menghadirkannya kecuali untuk dihikmahi, maka beruntunglah orang-orang yang disiplin memaknai akan segala perihal yang pernah berlangsung, di masa silam, sekalipun.
***
Barangkali, artikel ini cukup gampang dikoarkan, namun begitu sulit jewantahkannya. Tapi -kata orang- tiada salahnya mencoba, gagal menjadilah pengalaman. Begitulah aksioma Thomas Alva Edison sobat, seorang murid yang ditolak guru, karena dianggap telmi, sampah. Dan keingin-tahuannya akan segala hal menyebabkannya tersulap sebagai ilmuwan tersohor dan membuat orang-orang tercenung massal, tercengang dan takjub. Edison sang penemu lampu listrik, gilang-gemilang mencahayai dunia. Barangkali kita pun sebagai penulis sekaligus Kompasianer, suatu kala, sanggup menyinari dunia dengan pijar-pijar artikel kita. Entahlah!^^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H