Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Siapakah yang Menghina Rasulullah?

13 September 2012   17:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:30 3853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahiem....

Terbangunlah umat Islam, mereka tak sudi, Rasulullah disinisi, dihardik dan dihinadinakan. Tersinggunglah umat ini, Junjungannya direndahkan, Bagindanya dileceh-lecehkan dengan tayangan visualisasi sebuah film. Bergejolaklah aroma dehumanisasi, panggung permusuhan terhiasi gaya sudut-menyudutkan, gendang bunuh-bunuhan seakan tertabuh di depan kornea mata.

[caption id="attachment_212272" align="aligncenter" width="300" caption="shadowness.com"][/caption]

Pekik protes meringkik sudah, raungan demonstrasi membahana, gelora fanatisme dihidupkan. Berenergi, berpacuan. Umat Islam -saya, Anda, kami dan mereka- didera rasa nista sehebat-hebatnya. Tiada kuterima perlakuan ini, kutakrela diknock-out dengan cara yang tak humanis ini.

* * *

Untaian kata demi kata di atas, terlahir murni dari ruang batinku. Kupuaskan 'bernyanyi pilu' atas penghinaan Rasul-ku, Nabiku, Junjungan-ku. Lantas, kuberjalan pelan-pelan, duduk tafakkur sembari menabur tanya: 'Pantaskah kuemosi sedahsyat ini?". Tiada jawab atas tanyaku. Berlaksa hening mengapung, bersambangan dan menggelayut.

Lantas lagi, kutelisik diriku dengan luapan kesadaran: "Siapakah Rasulullah?". Tanya yang telah lama terjawab. Dialah seorang nabi, Pembawa salah satu 'Agama Langit' bersandar pada eloknya tuturan Kalam Ilahi. Di sana tertera jelas dan seterang-terangnya: Sholatlah engkau..!, Puasalah engkau..!, Zakatlah engkau..!, Muamalah engkau..!.

Segala ini adalah instruksi, high recommended, wajib-mesti-harus...! Jangan lecehkan perintah Allah yang telah susah payah diikrarkan Muhammad. Bolehkah kuberkata, siapa yang tak menjalankan 'wasiat-wasiat' Al-Furqan, sesungguhnya ia sedang menantang Allah, melecehkan perjuangan Rasul..?. Lalu, bagaimana dengan aku, aku yang kerap lalaikan sholat, aku yang kerap alpa bersedekah, aku yang mengharamkan yang halal, menghalalkan yang haram?. Bukankah aku ini telah melecehkan Sang Nabi?.

Kutiada perlu memandang nun jauh di luar sana atas sekelompok manusia yang memburuk-burukkan Rasulullah. Kuberkaca dalam diriku, sesungguhnya aku telah 'menghina' Rasulku dengan membiarkan perintah-perintahNya berlalu begitu saja, tanpa kuindahkan, tanpa kupenuhi. Bahkan kutelantarkan Kitab Suciku, tertimbun debu,  jarang tertengok-tengok, apatah lagi mewujudkannya dalam laku, nafas dan hidupku^^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun