Â
Menuang kasih sayang, ulur-ulur derma
Itu nyanyian sunyi di gendang telinga!
Bakhil-kikir-lokek, bertutur kasar nan gabas
Lagu ini, ramai didendangkan!
Kuharfiahkan saja, dunia kian senja
Karena kita berlipat pandai melukai sesama
Hingga orang tercekik-cekik
Dan dicakarkan pulalah hasut-fitnah-gunjing di sukma orang
Sesampai cucu Adam selainnya mengerang
Itulah rupa manusia, berbatin rimba
Sungguh! Aku-engkau penghimpun kail kematian itu
Sejak aksara bengis nan zolim, bersenyawa
Dan reduplah kilau kehidupan manusia!
Musabab kita mahir pamer benci
Akh....
Benci kita tak terjeda, enggan mengaso
Malahpun diternak-ternak
Inilah rupaku, rupamu
Kita kelewat enggan merupainya!
------
Kini atau kelak
Sedulah! Terisaklah!
Oleh sesal tak berampun!
Â
ilustrasi:Â thedailywestern.com
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H