Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Trik Sederhana Nan Taktis Mendidik Anak

9 Oktober 2014   15:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:45 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu saja yang terbaik adalah seekor burung dara di tangan ketimbang 1000 burung dara beterbangan di mega-mega atau selalu saja yang terbaik sepotong roti di tangan ketimbang 1000 roti di warung sebelah. Maksudnya, selalu saja terbaik sebuah aksi ketimbang 1000 nasehat. Kini, kubukan mengguruimi kawan. Kucumalah bersandar pada pengalaman berinteraksi dengan anak.

***

Kutaklagi grasak-grusuk memintaanak-anak untuk sholat dini, karena saya telah beraksi, membuatkan mereka 3 (tiga) kran air, khusus untuk berwudhu di halaman rumah, Dan kutautkan tulisan di sana: "WUDHU NAK", semacam titip link....hahaha

Mula-mula fungsi kran itu jadi instrumen permainan, mereka ambil kantong kresek, lalu diisinya, kemudian kresek yang penuh air itu, dijadikan topi. Anakku cekikikan, saya tak marah karena saya sudah prediksi, itulah yang akan terjadi. Itu prakondisi! Dan itu dunia anak, dunia yang pernah kita lewati juga. Dan masih banyakbentuk permainan anak-anakku selain di atas, tak bisa kupaparkan satu per satu demi efisiensi artikel. Dan, ini namanya kreatifitas orangtua, dibalas dengan 'sempurna' oleh kreatifitas anak.

[caption id="attachment_365064" align="aligncenter" width="300" caption="Bukti fisik saya lampirkan untuk hindari fitnah di antara kita....hahaha"]

14128169191211873341
14128169191211873341
[/caption]

Alhamdulillah, fungsi ideal kran itu mulai nampak, saat adzan berkumandang di masjid, anak-anakku berwudhu di kran air buatanku itu. Saya tak terlalu persoalkan apa ia selanjutnya sholat atau tidak/belum. Pastinya mereka telah mengerti bahwa wadah itu tujuan pokoknya adalah berwudhu, mensucikan. Saya koneksikan dengan sebuah kisah, seorang sahabat yang malas sholat, dia mengeluh atas kemalasannya untuk menyembah Allah di tiap-tiap waktu sholat. Kukatakan padanya: "Ah itu biasa, sayapun kadang malas sholat".

[caption id="attachment_365065" align="aligncenter" width="300" caption="Ini juga bukti fisik Mbak Edi murid PAUD.... hahaha"]

1412817079626781527
1412817079626781527
[/caption]

Lalu ia bertanya serius: "Apa yang harus kulakukan?". Kujawab: "Berwudhu saja, usah sholat". Suatu waktu dia datang terkekeh-kekeh, dia bilang ini jebakan batman Bro. "Kamu suruh saya berwudhu saja, saya sudah lakukan selama sepekan, dan saya mengeluh, rugilah saya kalau hanya bisa berwudhu, dan saya lanjutkan sholat Bro". Silakan kawan-kawan ambil pelajaran di kisah sejati ini

***

Akh....kepanjangan lagi artikelku ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun