Percayalah padaku, jiwa ini kelewat kokoh untuk menahan apa saja, apalagi hanya soal pemutusan pertemanan di media sosial. Yakini bahwa manusia yang gemar menghapus-hapus pertemanan, ada motif kejiwaan yang belum harmoni di sana. Lekas atau lelet, dia akan insyaf, menyadari dirinya bahwa itu perilaku negatif. Dengan catatan bahwa Anda orang yang baik, humanis dan tak suka bersinggungan secara berlebihan.
Pelaku penghapusan pertemanan, mengurangi rejeki batiniah, bukankah pertemanan itu rejeki rohani, harta sosial? Saya lagi-lagi menuliskan hal ikhwal normal, saya tak penting menuliskan siapa-siapa saja yang wajib dihapus dari teman, seumpama akun yang suka menautkan porn pictures, penghasut, King of Fitnah. Karena Anda sudah sangat paham soal ini.
***
Kala Anda sukses mengenali diri Anda, mengamati sifat-sifat, berkuat-kuatan untuk menyelami sisi buruk diri dan sisi baik diri sendiri, maka inilah password untuk mengenali orang lain, mengenali sesama. Berikutnya, Ratusan makna perilaku di diri Anda, bila Anda sukses memahaminya, maka Ribuan karakter orang lain, Anda akan mengenali semuanya, sanggup memasteri cara bicara orang lain, mekanisme berpendapat, dan teknik berperasaan orang lain.
Di tepi artikel ini, pengenku berseloroh bahwa saat Anda fokus mengenali diri, memosisikan diri sebagai auto-corrector, menambal-nambal habit buruk dengan jahitan-jahitan kebaikan, maka saya wajib berkata lagi: Anda sedang berdandan menuju wajah perilaku yang eksotik, anggun, memukau. Dan, sifat utuh Anda itu, CANTIK SEKALI^^^