Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Hati-hati Menggulirkan Save KPK!

24 Januari 2015   13:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:28 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_392950" align="aligncenter" width="300" caption="www.pajak.go.id"][/caption]

KOLOM: Hati-hati Menggulirkan Save KPK

Oleh: Muhammad Armand

SAYA mulai terprovokasi untuk tak mendukung slogan SAVE KPK. Sebab pernyataan SAVE KPK itu -saat ini- adalah pemihakan yang patut dipersoalkan, dipertanyakan dan direnungkan. Dengan pembubuhan dukungan penuh kepada KPK, ini pertanda kita jerumuskan KPK. Seolah KPK ini sebuah kesebelasan yang hendak berlaga dengan kesebelasan POLRI. Dukung-mendukung tak lagi sanggup dikatakan sesuatu yang bisa terkategorikan 'heroik' dan atau moral force. Kita belajarlah amati dengan sepenuh keinsyafaan batin dan kesadaran pikiran serta instink kita akan 'kasus' yang menimpa Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Siapa yang bisa mengingkari secara penuh dan tegas bahwa Abraham Samad tak pernah bersentuhan dengan elit PDI-P? Siapa pula yang mampu tepiskan bahwa Bambang Widjojanto pernah bermasalah di sebuah helatan pemilukada?

Itulah historis atas kedua pimpinan KPK itu, dan historis itu tak dapat terhapuskan. Dengan kejadian itu (Samad-Bambang), itulah awal pelemahan KPK. Kenapa? Karena keduanya kesulitan membantah peristiwa itu secara gentlemen.

SAVE KPK

Saat Samad dan Bambang ditimpa masalah, tiada sedikit orang berkata bahwa rakyat di belakang KPK. Rakyat yang mana? Ini jelas moncong sensasional di template emosional. Seketika, lahir (lagi) banner SAVE KPK. Banner ini adalah perlawanan dan permusuhan kepada POLRI. Jadi rakyat hendak melawan POLRI-nya sendirikah? Sedang KPK sendiri bukanlah The Angel, bukan institusi yang dihuni oleh para malaikat dan Dewata. Bagiku, upaya membela KPK mati-matian adalah hal wajar. Sedang memikirkan dampak buruknya kepada POLRI, juga hal yang sangat wajar untuk dipertimbangkan. Karena bisa jadi, kita terlanjur 'membenci' polisi, hingga KPK dijadikan media penyaluran kebencian itu.

Jika KPK dan POLRI cerdik, maka mereka bisa menangkap kita sebab kita telah turut memprovokasi mereka untuk saling berhadap-hadapan. SAVE KPK adalah sebuah gerakan ide yang tak mainstream lagi. Rakyat tak dibenarkan lagi untuk memecah belah mereka dengan keadaan yang sedang crash begini rupa. Sebab kenapa lagi? Karena fakta mulai tercium bahwa KPK dan POLRI, sama baiknya dan sama buruknya. Lalu masih logiskah kita membela salah satunya? Firasatku, tak logis lagi. Kalaupun mau membela, belalah dua-duanya, sebab membela keduanya, berarti kita membela Indonesia...., Save My Country...!

Save Indonesia, Move On All

Duniaku terasa tertubruk saat orang-orang menyudutkanku dengan kata-kata populer ini: Gagal Move On! Seolah yang mengejek itu sudah MOVE ON. Jelas ini pembantaian kejiwaan, perendahakan akal-budi, dan pelecehan subyektif. Padahal kita, sama MOVE ON-nya, pun sama MOVE OFF-nya. Sekiranya memang begitu adanya! Aktualnya, bila kita tak berpijak pada ini: Hidup ini bergerak maju, jangan hitung mundur. Mari MOVE ON bersama!

Negara dalam sikon sakit begini, bukan tanpa alasan. Dan kita pun memiliki banyak alasan untuk kembali menyehatkan bangsa ini, salah satunya adalah melihat bangsa ini secara menyeluruh. Konkritnya, melihat KPK dan POLRI secara holistik, melihat mereka sebagai MITRA SEJATI dalam mengarak Indonesia lebih baik dalam persoalan-persoalan hukum dan perkara korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun