Misteri Batu Bacan
Lima menit awal, fase warming up. Keluarga peminang dan keluarga terpinang, sama ekspresinya. Sibuk sendiri, saling bisik-bisik antar kelompok. Beku! hahaha. Lalu saya membuka acara ini dengan gaya salam Islami. Kuharus kuasai forum ini, takkan kubiarkan frigid begini, dan setelah saya sukses menguasai grogiku, menjinakkan kekakuan mental. Maka, kukatakan dengan sangat relaks:
"Bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudari yang dianugerahi Allah SWT, Sang Pemberi Jodoh. Malam ini, kita duduk bersama, untuk membicarakan pinangan, diterima atau ditolak. Bila diterima, maka kita akan lanjutkan dengan pembicaraan uang belanja, kita pun akan bicara tentang mahar berupa dua cincin emas dan........satu truk batu bacan"
Kata batu bacan inilah sukses hadirkan tawa alamiah, dan ruangan tamu itu mencair seketika, tiada lagi ketegangan. Trik humor ini, gilang-gemilang mengundang seluruh audiens berbicara lepas, dan acara pinangan inipun kian enjoy, asyik dan larut dalam suasana kekeluargaan.
Alhamdulillah, walau tiada sempurna, kutelah menjalankan amanah ini dengan baik. Dan itulah tips menjadi jubir yang belum bisa dikatakan ideal namun sukses meracik kata untuk sebuah pencairan suasana antara tetamu dengan tuan rumah^^^
