Mohon tunggu...
Arsyad Maulana
Arsyad Maulana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti dan mahasiswa Ph.D di UST, Korea Selatan

Menyukai banyak hal, termasuk matematika, sains, komputer, filsafat, agama, dsb. Belajar sepanjang hayat demi bisa membaca seluruh realita yang diciptakan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[:\pengembaraan]

3 Februari 2023   12:25 Diperbarui: 3 Februari 2023   12:22 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bermula dari keberadaannya, dia selalu berkelana ke tiga arah. Dimulai dari titik nol, Charaka menjejaki garis yang menjadi arah pertama. Namun, dia yang mengetahui adanya arah kedua menyusuri kedua arah sekaligus. Meski mengetahui arah ketiga, Charaka tidak serta merta mempu menyusurinya. Tidak hingga baru-baru ini, saat dia secara bebas mempu mengarungi arah ketiga.

.
Selama perjalanannya, dia yang diberkati dengan kemampuan untuk tahu mengisi gelas pengetahuan. Dia tahu betul apa yang ada dan apa yang tidak ada. Dia hanya berkelana ke tempat-tempat yang ada; dari dunia bawah terdalam, terbang di antara bintang-bintang, hingga berjalan di tepian dunia. Karena, dia harus menjadi tidak ada untuk mengunjungi tempat yang tidak ada.

.
Ketika dia telah mengunjungi semua tempat, dilihatnya gelas pengetahuan yang telah penuh. Charaka telah mengunjungi semua yang ada. Ketika keberadaan tak lagi berarti baginya, dia mengambil pilihan terakhir untuk menjadi tidak ada. Orang-orang melihat dirinya binasa, tetapi dia sendiri sadar kalau dirinya masih berjalan, tidak juga menjadi tidak ada. Dia tengah mengarungi arah keempat. Saat itu dia sadar, dia tak mengambil gelas yang cukup besar.
.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun