Mohon tunggu...
Arsyad Maulana
Arsyad Maulana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti dan mahasiswa Ph.D di UST, Korea Selatan

Menyukai banyak hal, termasuk matematika, sains, komputer, filsafat, agama, dsb. Belajar sepanjang hayat demi bisa membaca seluruh realita yang diciptakan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[:\awal mula]

2 Februari 2023   11:30 Diperbarui: 2 Februari 2023   11:34 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mark Pltz/pexels.com

Dunia terisolasi yang ditinggali Origin merupakan tanah kebahagiaan yang hanya diliputi oleh kelimpahan; dunia yang dijaga dan dipelihara oleh raja bijak agar tetap sejahtera dan berkelanjutan, di mana satu-satunya larangan adalah mendekati ujung dunia. Origin yang tidak mengenal penderitaan, penyakit, maupun kematian mempelajari segalanya dengan pena dan kertas. Namun, ketika dia menatap langit yang dipenuhi bintang-bintang, dia tahu bahwa realitas masih lebih besar dari apa yang dia definisikan sebagai "segalanya".

.

Setelah masa keabadian, kereta angkasa yang hanya Origin dengar dari legenda muncul dari langit, dari tempat di mana bintang-bintang berada dan berlabuh di tanah kebahagiaan. "Aku bisa membawamu keluar dari dunia terisolasi melewati ujung dunia menuju semesta, di mana dunia-dunia berada." kata kereta angkasa menjawab rasa penasaran Origin. "Namun, jika kukatakan bahwa kebenaran semesta itu kejam dan dipenuhi penderitaan, masihkah kau haus akan jawaban?"

.

"Ya. Karena aku tidak tahu apa itu kejam dan penderitaan." kata Origin. "Dan aku ingin mengetahuinya." Kereta berangkat, meluncur kembali menuju bintang-bintang.

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun