Bagaimanapun, bukankah Niccolo Machiavelli mengatakan bahwa, politik itu tidak ada hubungannya dengan moral.
Ingatlah. Lebih baik urus saja diri kita masing-masing. Jangan protes, apa lagi mengusik penguasa dengan cara unjuk-rasa. Bisa bahaya.
Seorang direktur utama PT Asabri (Persero) saja sampai mengancam siapapun yang mengutak-atik dan membicarakan masalah perusahaan pelat merah yang dipimpinnya, maka pihaknya tak akan segan-segan untuk menyeretnya ke ranah hukum.
Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, Sony Wijaya, meminta semua pihak tak asal bicara mengenai kondisi perseroannya.
Dia berharap pihak-pihak yang memberi pernyataan terkait Asabri harus sesuai data dan fakta.
"Kepada pihak-pihak yang ingin berbicara tentang Asabri harap menggunakan data dan fakta yang sudah terverifikasi, hentikan pendapat membicarakan yang cenderung tendensius dan menjurus negatif yang mengakibatkan kegaduhan," ujar Sonny di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Coba bandingkan dengan seorang kakek yang dituduh mencuri getah karet seharga Rp 17 ribu, sampai-sampai divonis 2 bulan oleh pengadilan.
Ini Indonesia, Bung!
Siapa pun yang berkuasa, maka hukum pun memang ada di tangannya. Percayalah. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H