Belum lagi kalau sakit pinggang, atawa asam urat kumat, sudah pasti dirinya yang harus mencari obat. Paling tidak jadi tukang urut amatir yang selalu harus siap.
Apa boleh buat. Menyikapi sikap ibunya anak-anak, saya memang harus melunak.Â
Bisa jadi istri saya bersikap seperti itu, bukan karena beranggapan kegiatan menulis sebagai hal yang sia-sia, atawa tidak menambah penghasilan.Â
Bukan. Bukan itu. Melainkan karena waktu untuk berduaan saja banyak disita oleh kegiatan saya yang satu itu.
Bagaimanapun memang begitulah kenyataannya. Menulis dan membaca, merupakan kegiatan yang terkesan tidak peduli terhadap keadaan sekitarnya. Termasuk keluarga sendiri.
Terlebih lagi di saat seperti sekarang ini, jelang usia semakin renta, kebersamaan dengan pasangan hidup frekwensinya butuh waktu yang lebih dari sebelumnya.Â
Walhasil, saya harus bisa mengatur waktu antara menulis dengan kebersamaan denfan istri, haruslah seimbang.
Begitu kira-kira.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H