Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ahok Tidak Cocok Jadi Komisaris Utama Pertamina?

24 November 2019   01:43 Diperbarui: 24 November 2019   02:20 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.kompas.com

Akan tetapi Anggota DPR RI bidang industri, investasi, dan persaingan usaha itu mengingatkan, bahkan terkesan kental dengan ancaman, bahwa apabila Ahok tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik, pihaknya di Komisi VI siap merekomendasikan ke Menteri BUMN Erik Tohir untuk dipecat.

Di sinilah masalahnya. Sepertinya semua alasan, atawa argumen mereka yang menolak Ahok diangkat sebagai petinggi di perusahaan energi BBM tersebut sama sekali tidak mendasar, atawa sesuatu yang berangkat dari ketidaksukaan terhadap integritas personal mantan Bupati Belitung Timur itu.

Karena justeru sebaliknya sebagian besar publik di negeri ini, tidak hanya di DKI Jakarta belaka, yang merindukan sosok pejabat publik yang memiliki watak tegas dan jujur, serta tidak bisa diajak kongkalingkong, sangat dibutuhkan di negeri ini. Negeri yang sudah akut bin kronis karena tabiat sebagian besar pejabatnya yang korup.

Terlebih lagi polemik ketidaksukaan terhadap pengangkatan BTP, sepertinya percuma saja, tak ubah bak pedagang obat di pasar. Belum juga Ahok melaksanakan tugasnya, riuh-rendah yang menolak dan menuding tidak berintegritas sudah ramai disuarakan.

Sepertinya akan lebih arif dan bijaksana apabila kita tunggu saja, bagaimana kinerja mantan narapidana penistaan agama tersebut. Apabila memang tidak becus, apa susahnya -- seperti yang dilontarkan Andre Rosiade, dipecat saja.

Namun kalau Ahok mampu bekerja dengan baik, dan bisa meningkatkan penghasilan negara secara signifikan, apakah para pembencinya akan berhenti bernyanyi, atawa justru akan terus mencoba untuk mengorek-orek, dan mencari kesalahannya?***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun