Dengan peran sebagai penanggung jawab kegiatan, Rafi memiliki kewenangan untuk memainkan anggaran. Selain pengawasan yang longgar, ditambah lagi oleh situasi dan kondisi masyarakat desa yang dipimpinnya masih termasuk kategori rendah sumber daya manusianya, merupakan kesempatan yang tidak boleh dilewatkan oleh Rafi agar Dana Desa itu sebagian masuk ke kantong pribadi.
Sehingga Erni pun ikut kecipratan juga. Gaya hidupnya yang sebelumnya cukup sederhana, setelahnya berubah drastis. Boleh dikatakan sedikit menjadi glamour. Selain jadi pengunjung tetap ke salon kecantikan yang terletak di kota kecamatan, pergaulan Erni pun ikut bertambah juga.
Karena selain secara rutin ikut rapat ibu-ibu PKK di kantor kecamatan, Â usai rapat pun dilanjut dengan kegiatan hura-hura bersama istri kepala desa lainnya. Baik mengunjungi mall di kota kabupaten, juga mengadakan arisan yang selalu diadakan di rumah-rumah makan yang ada di daerah sekitar. Demikian juga kegiatan tour ke berbagai wisata, seringkali Erni menjadi peserta yang setia.
Entah karena banyak kegiatan organisasi, entah karena sebab apa. Memasuki tahun ketiga sebagai kepala desa, tiba-tiba Rafi menuding Erni telah berselingkuh. Bahkan anak yang dikandungnya disebut bukan buah darinya.
Erni pun menyangkal semua tudingan Rafi. Dengan mengucap Demi Allah, tentu saja, Erni berani bersumpah kalau bayi dalam kandungannya murni buah cinta dengan Rafi seorang. Tak pernah sekalipun, akunya, berbuatserong dengan lelaki lain.
Sementara dalam hatinya, Erni pun bertanya-tanya. Kenapa Rafi dengan garangnya menuding dirinya telah berselingkuh. Apa yang terjadi? Jangan-jangan...
Hari itu juga Erni disuruh Rafi untuk pulang ke rumah orang tuanya. Masalah surat cerai akan disusulkannya kemudian.
Apa boleh buat. Menghadapi kemurkaan suaminya Erni, sebagaimana biasanya, tidak bisa berbuat banyak. Dirinya memilih diam, dan menurut permintaan Rafi untuk angkat kaki dari rumah yang selama itu ditinggali bersama-sama.
Tiga hari tinggal di rumah orang tua dengan tanda tanya yang belum mendapat jawabannya, tiba-tiba seseorang mengabarkan, Rafi telah dua hari ini membawa seorang perempuan muda di rumahnya. Menurut pengakuan Rafi kepada orang yang mengabarkannya itu adalahistri mudanya...
Hancur hati Erni seketika usai  membuktikan kabar itu, dengan melihat langsung apa yang terjadi di rumah yang pernah ditinggali bersama Rafi. Tudingan telah berselingkuh kepada dirinya, ternyata hanyalah modus untuk menyingkirkan belaka. Yang berselingkuh justru Rafi sendiri.
Erni pun pasrah. Tak berdaya. Terlebih lagi surat cerai sudah sampai di tangannya. Sejak itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Erni memilih bekerja sebagai baby sitter di kota provinsi.