Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi Ini Semua Pintu Tertutup

16 November 2018   12:29 Diperbarui: 16 November 2018   12:28 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabut menyungkup. Semua pintu tertutup. Saat diketuk, tak ada satupun yang menyahut. Entah kemana mereka. Tak nampak seorangpun yang ada, sekalipun hanya bayangannya. Apakah mereka bersembunyi karena enggan membukakan pintunya, atau memang sudah tak tinggal lagi dan pergi jauh entah kemana.

Aku menggigil dan gemelatuk. Sementara perut tak henti berkeriuk, karena sudah beberapa hari ini tak secuil makanan dan setetes airpun yang masuk ke mulut. Tapi aku bukan seorang pengemis yang berharap belaskasih mereka. Kudatang sekedar untuk mengulur tangan dan menyalami semua.

Pagi ini semua pintu tertutup dalam balutan kemelut. Aku terbatuk-batuk dalam deraan kantuk yang suntuk. Meskipun di sini tak seorang pun yang dapat kutemui, aku akan tetap melanjutkan perjalanan ini. Sebagai seorang kelana tak boleh sekalipun berputus asa. Siapa tahu di tempat lain akan ditemui wajah-wajah ramah nan ceria.

pagi berkabut, 14/11/2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun