Selang setahun setelah pernikahannya pasangan muda itu dikaruniai seorang bayi. Tetapi kebahagiaan Salim dengan istrinya tidak berlangsung lama. Salim dikabarkan kembali jatuh sakit. Dan ketika baru beberapa minggu kemudian kesehatannya dinyatakan sudah pulih kembali, penyakit yang diderita Salim kumat kembali.
Begitu terus seakan tiada pernah berhenti. Sampai pada ahirnya Haji Mur mendatangi orang pintar kepercayaannya selama ini. Bahkan dianggap yang memiliki peran penting sampai dirinya bisa hidup sukses seperti sekarang ini.
Adapun menurut keterangan orang pintar kepercayaannya itu, pembawa malapetaka yang membuat Salim selalu sakit-sakitan karena hari kelahiran istrinya yang tidak klop dengan hari kelahiran Salim sendiri. Sehingga meskipun keduanya sama-sama saling cinta setengah mati, kalaupun tidak mengalami kebangkrutan usahanya, maka salah satu di antara keduanya bakal mendapat bala.
Terbukti sebagaimana yang dialami Salim saat itu. Dan tidak menutup kemungkinan, kata orang pintar tersebut, suatu saat nanti nyawa Salim pun akan melayang karenanya. Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan keadaan itu tak lain keduanya harus bercerai.
Begitulah. Karena titah orang pintar kepercayaan orang tuanya itu, dalam keadaan sakit Salim ahirnya menjatuhkan talak kepada istrinya. Hanya saja setelah mereka berpisah, penyakit yang diderita Salim bukannya sembuh, tetapi malah semakin menjadi parah saja.
Seusai shalat Subuh tadi saya mendengar sirine ambulan. Bisa jadi mayat Salim sudah tiba dari Jakarta. Â Saya pun segera mempercepat langkah, Â untuk melayat tentu saja. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H