Sebagaimana juga pernah diungkapkan Presiden Jokowi sendiri, dengan memberikan hadiah berupa sepedah, di baliknya Presiden Jokowi memiliki maksud yang lebih jauh lagi. Beliau berharap anak-anak lebih menyukai sepedah gowes daripada sepeda motor. Selain untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar polusi, juga secara implisit berharap anak-anak Indonesia menjadi lebih sehat lagi, dan ke depannya menjadi bangsa yang tangguh, serta mampu bersaing dengan bangsa lain dalam percaturan di jaman milenial ini.
Hanya saja, di sisi lain muncul pemikiran lain. Akan bagaimana jadinya apabila setiap anak yang diberi pertanyaan oleh orang tuanya, bahkan oleh gurunya, menuntut hadiah sepedah, seperti cucu kami itu, untuk jawabannya yang dianggap benar?
Inilah masalahnya.
Masih mending kalau orang tua, atawa gurunya memiliki stok dana berlebih. Coba seandainya kondisi keuangannya pas sedang kosong, bisa repot dibuatnya, tentu saja. Sehingga saya pikir, supaya tidak terjadi hal seperti yang saya alami, bagaimana kalau memberikan hadiah kepada mereka yang mendapat pertanyaan dari Presiden itu diganti saja. Bukan lagi sepeda, tapi diberi beasiswa khusus misalnya...
"Abah, jadi nggak ngasih hadiahnya?" tanya cucu saya, sehingga saya kaget dibuatnya. ***