Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pengakuan Seorang Mantan Pendukung Prabowo Subianto

6 Desember 2017   09:21 Diperbarui: 6 Desember 2017   14:36 14479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto Sumber: Tempo.co

Adapun alasannya karena sikap Prabowo dan orang-orang di dekatnya tak lagi membuatnya menaruh simpati. Selama ini, dia menilai, kehidupan berbangsa dan bernegara yang centang-prerenang, dianggap ada campur tangan ketua umum partai Gerindra. Pernyataan Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang disebutnya kaki tangan Prabowo, semakin  menambah munculnya disintegrasi dalam tali kebhinekaan yang selama ini sudah rapuh akan semakin hancur saja.

Padahal sebagai calon Presiden yang telah menelan kekalahan, dan berniat untuk maju kembali dalam ajang pemilihan yang sama di waktu yang akan datang, seharusnya Prabowo bersikap lebih arif bijaksana lagi. Bagaimana caranya, kata saudara saya itu seakan memberi pesan, agar rakyat mau menjatuhkan pilihan terhadap dirinya, bukan dengan cara frontal menjelek-jelekkan pemerintah, bahkan sampai menyindir pribadi Jokowi. 

Karena dengan sikap semacam itu, selain dianggap perbuatan tercela oleh agama, bisa jadi juga sikap seseorang  yang semula merupakan pendukung setianya, lama-lama akan merasa jengah juga. Memang mengkritik pemerintah tak dilarang, tetapi kalau sudah kebablasan, bahkan sampai melewati batasan etika dan moral, tak ada pilihan lain, katanya, lebih baik mengucapkan salam perpisahan saja.

Bagaimana dengan kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno?

Wajahnya berkerut. Lalu menggelengkan kepala. Sepertinya Gubernur baru dan wakilnya itu, katanya, cenderung lebih banyak omong doang dan tidak berbanding dengan kinerjanya yang diharapkan. Mungkin kalian pernah mendengar berita APBD DKI Jakarta untuk 2018. Banyak warga Jakarta sendiri yang merasa menyesali diri telah mengantarkannya menjadi pemimpinnya. Termasuk aku ini. Karena banyak anggaran yag akan dikeluarkan dengan pos yang tidak masuk akal, dan jor-joran. Keberpihakan kepada rakyat kecil tidak sebanding dengan yang dianggarkan untuk ormas yang andilnya diragukan. Sudahlah. Besok-besok aku akan lebih hati-hati lagi dalam memilih calon pemimpin.

Mendengar pengakuannya, seketika kami takjub dan terpukau dibuatnya. Paling tidak dengan perubahan pada diri seseorang, begitu cepatnya terjadi hanya karena menyaksikan sikap dan perilaku idolanya yang dianggap tidak berkenan dengan hati sanubarinya lagi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun