Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Fenomena Penipuan Kencan Online, dan Jomblo yang Rindu Kasih Sayang

14 Februari 2022   10:29 Diperbarui: 14 Februari 2022   10:34 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: ANTARA/SHUTTERSTOCK

Idiom "gatal" tadi, memang memiliki konotasi yang mengarah pada hubungan intim dengan lawan jenis. Tapi bisa juga ditambahkan pada kerinduan yang selangit akan belaian cinta dan kasih sayang, tentu saja.

Sebab bagi seseorang yang masih mampu berfikir waras, adalah suatu hal yang mustahil akan begitu gampangnya menerima permintaan pertemanan dari seseorang yang asing, dan sama sekali tidak dikenalnya.

Bagi mereka yang sudah "terjerat" pertemanan yang dilatarbelakangi oleh ketertarikan pada wajah nan ganteng, macho, dan berpangkat tinggi lagi, dengan mudahnya akan merasakan atmosfir kehidupan yang berbunga-bunga, tentunya. Terlebih lagi jika kemudian pria yang dikenal via media sosial tersebut menyatakan rasa cintanya. 

Gayung pun bersambut ternyata. Karena itu yang memang didambakan. Terlebih lagi bila sudah diberondong dengan jurus rayuan maut yang tepat pada sasarannya. Semakin klepek-klepek saja pada akhirnya.

Pada akhirnya, ketika sang kekasih online itu sedang membutuhkan sejumlah uang dengan sejuta dalih yang dikemukakannya, tanpa banyak basa-basi lagi langsung saja dipenuhi. Biasanya ditransfer melalui nomor rekening yang telah diberikan.

Biasanya, permintaan transfer itu pada mulanya dalam jumlah wajar-wajar saja. Kemudian bila diketahui sudah begitu mudahnya, permintaan selanjutnya pun sudah tentu dalam jumlah yang cukup besar.

Apabila sudah dikuras habis, tanpa lambaian tangan, dan tanpa mengucapkan say goodbye, pria ganteng itu pun tiba-tiba lenyap dari peredaran. Tinggal sang korban menangis tujuh hari tujuh malam, menyesali dengan yang telah terjadi barusan.

Fenomena penipuan kencan online, menurut Kaspersky, dalam survei Mapping a secure path for the future of digital payments in APAC, yang diadakan pada 2021, dikutip dari siaran pers, Senin (14/2), menemukan hampir satu dari dua orang (45%) orang di Asia Tenggara kehilangan uang karena penipuan dari kencan daring. 

Jumlah kerugian yang diderita kurang dari US$100, namun penipuan meski kecil-kecilan ini dialami oleh berbagai kelompok usia. 

Generasi baby boomer (kelahiran 1946-1964) dan di atasnya (1918-1945) paling sering menjadi korban penipuan kecil-kecilan ini, mencapai 33%. Rata-rata penduduk Asia Tenggara yang pernah menjadi korban penipuan kurang dari US$100 berjumlah 22%. 

Temuan Kaspersky, hampir dua dari lima orang di kelompok usia paling senior pernah kehilangan antara US$5.000 sampai US$10.000 karena ditipu teman kencan daring. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun